KABAR KALIMANTAN1, Kiev – Keinginan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan keinginannya untuk berjumpa langsung dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal itu dilakukan demi mencegah korban nyawa sia-sia akibat pegang.
“Saya ingin berbicara dengan Presiden Federasi Rusia, sekali lagi. Ada pertempuran di seluruh Ukraina saat ini. Mari duduk di meja negosiasi untuk menghentikan kematian lebih banyak orang,” ucap Zelensky dalam pesan video pada Jumat (25/2/2022).
Sembari menanti jawaban Putin, Zelensky kembali mendesak sanksi internasional kepada Rusia. Ia memohon negara-negara dunia agar menjatuhkan sanksi lebih berat.
“Yang diharapkan dari negara-negara Eropa, penghapusan visa untuk Rusia, pemutusan SWIFT, isolasi Rusia secara penuh, penarikan duta besar, embargo minyak, menutup wilayah udara, ini semua harus dibahas hari ini,” katanya.
Tak hanya itu, Zelensky juga membujuk warga Eropa untuk mendesak pemerintah negaranya menghentikan perang di Ukraina.
“Pergi, keluarlah ke lapangan. Minta perang ini diakhiri. Itu adalah hak Anda. Saat bom jatuh di Kiev, ini terjadi di Eropa dan tak hanya di Ukraina. Saat rudal membunuh warga kami, itu membunuh semua orang, semua orang Eropa,” tutur Zelensky.
Ia juga menyerukan warga negara-negara Eropa lainnya untuk mendesak pemerintahnya membantu Ukraina.
“Desak pemerintah Anda untuk memberikan lebih banyak bantuan ke Ukraina karena ini pertolongan untuk Anda, untuk Eropa. Ini bukan hanya invasi Rusia di Ukraina. Ini merupakan dimulainya perang di Eropa.”
Zelensky melontarkan pernyataan ini ketika pasukan Rusia terus mendekat ke Ibu Kota Ukraina, Kiev. Pergerakan pasukan ini menimbulkan kekhawatiran Rusia bisa menduduki Kiev di hari kedua invasi ini.
Meski Rusia menginvasi Ukraina, toh Putin sesungguhnya masih punya niat menghentikan perang. Buktinya, lewat telepon ke pemimpin Cina, Zi Jinping, ia mengaku masih membuka ruang negosiasi dengan Ukraina.
Presiden Rusia Putin mengumumkan operasi militer khusus di Donbas, salah satu wilayah yang dikuasai kelompok separatis Pro-Moskow.
Tak lama setelah itu, pada Kamis (24/2) ledakan terjadi di tiga kota di Ukraina, salah satunya di ibu kota yakni Kiev.
AS, Inggris, Kanada, Jerman dan beberapa negara lain sepakat untuk menjatuhkan sanksi ke Moskow.
Invasi Rusia ke Ukraina telah jadi komoditas berita dan kritik. Para pemain bola asal Ukraina yang bertebaran di liga-liga Eropa, memposting komentar miring soal agresi Rusia. Begitu pula para olahragawan di cabang lain.
Bahkan petinju legendaris Vitali Klitshcko dan Wladimir Klitschko, satu suara dengan eks pesepakbola top Andriy Shevchenko. Mereka prihatin, tapi juga siap mengangkat senjata demi membela Ukraina.
