Manca

Brasil dan Jerman Ikuti Perintah ICC, Siap Tangkap Putin

KABARKALIMANTAN1, Rio de Jainero – Di saat beberapa negara menolak patuh, Brasil dan Jerman menyatakan siap menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin jika dia ke negara itu, sesuai surat perintah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Jerman terlebih dulu menegaskan bakal mematuhi pengadilan internasional tersebut. Brasil menyusul beberapa waktu kemudian. Keberanian memberikan pernyataan patuh ICC memang riskan, terutama di tengah ancaman eks Presiden Rusia Dmitry Medvedev

Ia sebelumnya mengancam akan mengirim rudal ke negara yang berani gegabah menangkap Putih. “Bagi kami, itu sama saja menantang perang,” tegas Medvedev.

Menteri Luar Negeri Brasil, Mauro Vieira, mengatakan jika Putin ke negaranya, akan berisiko ditangkap. “Setiap orang yang bepergian ke negara yang merupakan anggota ICC bisa memenuhi kewajiban itu. Saya tak ragu,” kata Vieira, seperti dikutip dari Tio, Selasa (21/3/2023).

Lebih lanjut, ia menerangkan Brasil “menghargai dan mematuhi” ICC. Namun, Vieira mengatakan anggota pengadilan internasional ini tak mencakup seluruh negara di dunia.

Terpisah dan lebih awal, Menteri Kehakiman Jerman, Marco Buschmann, mengatakan pihak berwenang Jerman akan menangkap Putin, jika dia menginjakkan kaki di negara itu.

Sebagai negara anggota ICC, lanjut dia, Jerman bertanggung jawab mematuhi perintah tersebut. “Jerman bertanggung jawab menahan Presiden Putin jika dia masuk wilayah Jerman dan menyerahkannya ke Pengadilan Kriminal Internasional,” ujar Buschman, seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, juga mengisyaratkan dukungan terhadap surat itu. Saat melawat ke Jepang pada pekan lalu, ia menegaskan, “Tak ada orang yang kebal hukum.”

ICC merilis surat perintah penangkapan untuk Putin dan Komisaris Hak untuk Anak di Kepresidenan Rusia, Maria Lvova-Belova. Pengadilan itu menuding keduanya bertanggung jawab memindahkan secara paksa dan mendeportasi anak-anak Ukraina ke Rusia.

Menanggapi surat perintah itu, profesor Universitas London, Bill Bowring, menilai kecil kemungkinan Putin ditangkap. Beberapa alasan di antaranya, kecil kemungkinan Putin pergi ke negara anggota ICC. Polisi Rusia pun tak akan menangkap Putih selama dia masih berkuasa.

Di sisi lain, Rusia bukan negara yang meratifikasi Statuta Roma, sehingga tak ada kewajiban mematuhi surat tersebut. Brasil sendiri tergabung dalam kerja sama ekonomi BRICS bersama Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Sebelumnya beberapa negara anggota ICC menyatakan enggan menangkap Putin usai muncul perintah penangkapan. Afrika Selatan, Serbia, Hungaria, Cina, Korea Utara adalah beberapa di antaranya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!