KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya — Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi, mengimbau masyarakat menjadikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG sebagai acuan sebelum beraktivitas, terutama di tengah kondisi cuaca yang semakin tidak menentu.
Menurut Hasan, hujan deras dan angin kencang yang belakangan sering terjadi dapat muncul tiba-tiba dan berpotensi menimbulkan berbagai bencana, seperti banjir, pohon tumbang, hingga gangguan keselamatan lainnya.
“Nelayan, petani, hingga pengguna transportasi sungai adalah kelompok yang paling rentan. Informasi BMKG bisa menjadi panduan penting sebelum mereka beraktivitas,” ujarnya, Kamis (25/9/2025)
Hasan menegaskan, memperhatikan prakiraan cuaca bukan hanya soal kenyamanan, tetapi berkaitan langsung dengan keselamatan jiwa. Ia menyebut sejumlah insiden, termasuk robohnya tiang PLN akibat angin kencang, menjadi contoh pentingnya kewaspadaan.
Ia juga mendorong pemerintah kota dan instansi terkait untuk memperluas penyebaran informasi cuaca, melalui media sosial, radio, hingga kanal komunikasi masyarakat, agar pesan kewaspadaan bisa diterima lebih cepat.
“Kalau informasinya mudah dijangkau, warga bisa menyesuaikan kegiatan mereka lebih aman dan terencana,” katanya.
Hasan menilai pola cuaca ekstrem berdampak pada banyak sektor seperti transportasi, ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan. Karena itu, ia menilai penting adanya langkah antisipatif dari semua pihak.
Dengan menjadikan prakiraan BMKG sebagai rujukan, masyarakat dapat meminimalkan risiko dan menghindari aktivitas berbahaya saat cuaca buruk.
“Tujuannya sederhana, menciptakan rasa aman bagi masyarakat setiap kali hendak memulai kegiatan di luar rumah,” ujarnya.
DPRD Palangka Raya, lanjut Hasan, mendukung penuh tugas BMKG dalam menyediakan informasi cuaca yang cepat dan akurat. Ia berharap kolaborasi pemerintah dan masyarakat dapat memperkuat kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim yang semakin dinamis.
“Kita memang tidak bisa memprediksi bencana secara pasti. Tapi kita bisa mengurangi risikonya dengan langkah antisipasi,” demikian Hasan.


