KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Pemerintah Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Perikanan membagikan benih ikan kepada sejumlah Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokadakan).
“Pemberian hibah ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian para Pokdakan, serta untuk menjaga ketersediaan komoditas perikanan serta menjaga kestabilan stok pangan di Kabupaten Seruyan,” kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Seruyan Halidah, di Kuala Pembuang, Rabu (31/7).
Dia menerangkan, diantara jenis bantuan bibit ikan yang diserahkan untuk kelompok pembudidaya ikan seperti untuk Pokadakan di Desa Derangga berupa ikan nila sebanyak 26.000 ekor.
“Kemudian juga ada pakan ikan apung pemula sebanyak 40 kilogram, pakan ikan apung ukuran 01 sebanyak 390 kilogram, pakan ikan apung ukuran 03 sebanyak 585 kilogram, Pakan ikan Apung 05 Sebanyak 1.750 kilogram,” kata Halidah.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menyerahkan bantuan hibah untuk Kelompok Pembudidaya Ikan Harapan Bersama di Desa Derangga berupa benih ikan patin sebanyak 27.950 ekor, pakan ikan Apung ukuran 01 sebanyak 390 kilogram, pakan ikan apung ukuran 03 sebanyak 780 kilogram dan pakan ikan apung ukuran 05 sebanyak 1.650 kilogram.
“Dengan adanya bantuan hibah benih dan pakan ini diharapkan menjadi solusi untuk masyarakat terkait masalah kurangnya modal untuk menjalankan usaha budidaya yang kerap menjadi kendala di lapangan,” katanya.
Dia mengatakan, penyaluran hibah benih beserta pakan ikan tersebut merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat kebupaten setempat di bidang perikanan termasuk Para Kelompok Pembudidayaan Ikan.
Dia menambahkan, dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi keluarga, Dinas Perikanan Kabupaten Seruyan mengembangkan budidaya ikan menggunakan sistem bioflok.
“Kami tengah mengembangkan budidaya ikan sistem bioflok. Kita tawarkan kepada masyarakat untuk bisa dikelola ibu-ibu di pekarangan rumah,” kata Halidah.
Pihaknya juga telah menyiapkan tiga kolam bioflok dengan benih ikan nila di lingkungan Kantor Dinas Perikanan sebagai media edukasi dan percontohan pengelolaan atau pembudidayaan.
“Hanya dengan diameter dua hingga lima meter, masyarakat bisa memelihara ikan di pekarangan rumah, yang bisa di panen setiap tiga bulan. Rata-rata untuk satu kolam diameter dua meter diisi 200 bibit ikan,” kata Halidah.
Wanita berhijab ini menambahkan, saat ini pihaknya juga menyiapkan satu desa di Kabupaten Seruyan yang menjadi percontohan budidaya ikan melalui sistem bioflok. Desa tersebut adalah Desa Pematang Panjang.
Dia menambahkan, pada desa percontohan itu, pihaknya akan melakukan pendampingan pembentukan tiga kelompok budidaya. Kelompok tersebut akan dibina, hingga memenuhi persyaratan mendapatkan bantuan budidaya ikan sistem bioflok dari Kementerian Perikanan.
Sumber: ANTARA