KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Saling tuding soal Hasnaeni Moein si “Wanita Emas”, salah satu tersangka kasus dugaan korupsi penyimpangan atau penyelewengan penggunaan dana PT Waskita Beton Precast pada 2016-2020, terjadi antara Partai Demokrat dan PDIP.
PDIP menuding Hasnaeni kader Demokrat, sebaliknya Demokrat menuding Hasnaeni kader PDIP, lengkap dengan foto-foto. Bahkan, merembet bahwa Hasnaeni Moein ternyata putri kandung kader PDIP di DPR RI, Max Moein, yang tersandung foto syur dengan wanita muda, dan pelecehan seksual terhadap Desi Firdianti pada 2008.
Saling tuding ini berawal dari dikaitkannya Hasnaeni dengan Partai Demokrat oleh petinggi PDIP. Membantah kabar tersebut, Kabakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, justru mengungkap Hasnaeni telah jadi kader PDIP sejak 2018.
“Hasnaeni itu di Pilkada Jakarta 2017 menjadi teman Ahok yang diusung PDIP, bahkan pendukung Ahok garis keras. Padahal Demokrat jelas-jelas mengusung AHY dan Silvi. Lalu, Juli 2018, Hasnaeni pindah ke PDIP,” kata Herzaky, Jumat (23/9/2022), terkait informasi viral yang beredar itu.
Meski begitu, Herzaky tidak menampik Hasnaeni pernah maju sebagai caleg dari Demokrat pada 2014. Namun dia menekankan Hasnaeni saat ini kader PDIP dan pendukung Ahok.
“Mengapa kemudian dikait-kaitkan dengan dia pernah jadi caleg Demokrat tingkat Prov DKI Jakarta di tahun 2014? Bukannya terakhir dia kader PDIP dan pendukung garis keras Ahok?” ucapnya.
Lebih lanjut, Herzaky meminta agar netizen berhenti mengaitkan Hasnaeni dengan Partai Demokrat. “Jangan seperti elite parpol yang suka menebar hoaks. Ruang publik sebaiknya digunakan untuk mengedukasi publik, dengan informasi yang kredibel, agar bermanfaat untuk semua,” ujar dia.
Sebelumnya, elite PDIP Junimart Girsang, menegaskan bahwa berdasarkan database PDIP, Hasnaeni tidak pernah menjadi kader PDIP. “Sesuai database partai kami, yang bersangkutan tidak pernah terdaftar sebagai kader PDI Perjuangan,” kata Junimart.
Dia pun menekankan apa yang disampaikan Partai Demokrat hoaks. Dia meminta Demokrat berhenti menyebarkan fitnah. “Statement di atas adalah hoaks. Sebaiknya belajar membenahi partai untuk lebih baik tanpa menyebar fitnah! Sesungguhnya yang bersangkutan adalah kader Partai Demokrat,” tegas Junimart, Wakil Ketua Komisi II DPR ini.
Untuk diketahui, Hasnaeni ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terlibat dalam kasus jual beli proyek dengan PT Waskita Beton Precast (WBP). Hasnaeni, yang merupakan Direktur PT MM, disebut menawarkan pekerjaan ke PT Waskita Beton Precast, dengan syarat PT Waskita membayarnya.
Demi mendapatkan proyek pekerjaan itu, PT WBP menyanggupi permintaan Hasnaeni. PT WBP melalui general manager-nya berinisial HJ, yang juga ditetapkan tersangka, menyetor Rp 16,8 triliun ke PT MMM.
Kejagung menyebut uang dari PT WBP yang telah ditransfer ke rekening PT MMM tersebut yang sedianya dipergunakan untuk membayar setoran modal ke konsorsium PT Pembangunan Perumahan Semarang-Demak, namun ternyata uang tersebut dipakai Hasnaeni untuk keperluan pribadi.
Sanksi dari BK DPR
Menurut penelusuran redaksi, Hasnaeni Moein ternyata merupakan anak mantan politisi PDI Perjuangan, Max Moein yang pernah tersangkut kasus foto vulgar pada tahun 2008, serta kasus pelecehan seksual terhadap Desi Firdianti. Foto-foto syur itu saat ini masih mudah ditemukkan di mesin pencarian, Google.
Badan Kehormatan (BK) DPR pun menjatuhkan sanksi bagi politisi PDIP ini. “Dia mengakui itu fotonya. Anggota BK telah sependapat, Max melanggar etika,” ujar anggota BK, Anshari Siregar, Jumat (27/6/2008).
Selepas berurusan dengan kode etik anggota DPR dan kasus hukum, Max Moein meninggal dunia pada 2019. Kini, 3 tahun berselang, sang putri kesayangan, juga berurusan dengan hukum, dalam kasus berbeda.
