PKN XXXIII Bantu ASN Wujudkan Transformasi Tata Kelola Pemerintahan

FacebookWhatsAppXShare

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI menyatakan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXXIII membantu ataupun menyiapkan aparatur sipil negara (ASN) menjadi pemimpin yang mampu mewujudkan transformasi tata kelola pemerintahan.

Sekretaris Utama LAN RI Reni Suzana di Palangka Raya, Kamis (8/8), mengatakan pelatihan kepemimpinan merupakan salah satu cara mengembangkan kompetensi kepemimpinan, agar pemimpin yang membuat dan menerapkan kebijakan memiliki kompetensi kepemimpinan strategis serta berwawasan luas.

“Transformasi tata kelola ini harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembuatan kebijakan, perencanaan maupun pelaksanaan program pembangunan berkelanjutan, serta pengelolaan sumber daya,” katanya.

Hal itu dia sampaikan saat membuka PKN Tingkat II Angkatan XXXIII yang dilaksanakan di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. PKN ini diikuti 59 peserta yang berasal dari tiga provinsi, meliputi 10 orang dari Nusa Tenggara Timur, 1 orang dari Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku, serta 48 orang dari sejumlah kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah.

PKN Tingkat II Angkatan XXXIII ini mengangkat isu tentang transformasi tata kelola pemerintahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan.

“SDM berkualitas dan kompeten adalah kunci keberhasilan transformasi tata kelola pemerintahan, maka pelatihan dan pengembangan kapasitas harus menjadi prioritas,” jelasnya.

Pengembangan SDM ini terutama ditujukan kepada para pembuat dan pelaksana kebijakan. Oleh karenanya para pemimpin dan aparatur negara harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan agar dapat menjalankan tugas dengan baik.

Dia menjelaskan, kepemimpinan yang baik bukan hanya tentang membuat keputusan, tetapi juga memastikan setiap keputusan dijalankan dengan baik serta berdampak signifikan berupa manfaat yang dirasakan masyarakat, bukan hanya saat ini namun juga di masa mendatang.

Lebih lanjut disampaikannya, pelaksanaan tata kelola pemerintahan merupakan perjalanan panjang yang memerlukan komitmen dan kerja sama. Oleh karena itu, penting bagi seorang pemimpin memiliki global citizen mindset yang sering diidentikkan dengan pemikiran visioner.

Global citizen mindset ini membantu seseorang memiliki visi lebih luas dan inklusif, tak hanya memperhatikan kepentingan jangka pendek atau internal organisasi saja, tetapi juga dampaknya ke masyarakat, dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang dan global dari setiap keputusan, kebijakan, dan pelaksanaan program yang dicanangkan.

“PKN Tingkat II ini kesempatan berharga bagi para peserta untuk saling berbagi pengalaman, menambah wawasan, dan membangun jaringan kuat dalam upaya mewujudkan pemimpin perubahan adaptif, transformatif, dan visioner,” tutupnya.

 

 

Sumber: ANTARA

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *