KABAR KALIMANTAN 1, Jakarta – Komentar Ketua Dokter Indonesia Bersatu, dr Eva Sri Diana Chaniago, agar tes PCR digratiskan saja, mendapat dukungan Ketua DPR, Puan Maharani, dan eks menteri nyentrik, Sri Pudjiastuti.
Sebelumnya dr Eva memposting cuitan kontriversial, menyikapi penerapan
aturan baru di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis level ini.
Melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021 soal PPKM Level 3, 2, dan 1 di Jawa dan Bali, semua penumpang pesawat wajib melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) 2×24 jam.
Tak peduli bahwa penumpang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 secara penuh (2x), tes PCR tetap jadi syarat. Tentu saja aturan itu memicu berbagai respons tak setuju karena dinilai memberatkan masyarakat.
Menyikapi hal ini, dr. Eva melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, menulis: “Gratisin Pak, kalau nda mau dicurigai cari untung mulu,” kata dr. Eva sebagaimana dikutip Kabarkalimantan1.com dari akun Twitter @_Sridiana_3va.
Dipertanyakan DPR
Terbitnya Instruksi Mendagri itu juga dipertanyakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani. Ia mempertanyakan alasannya.
“Jika alasan kewajiban PCR karena faktor kehati-hatian, apakah saat antigen dibolehkan kurang hati-hati? Selain itu, Pemerintah sebaiknya menetapkan harga PCR lebih murah lagi,” ujar Puan.
Pernyataan Puan mendapat dukungan mantan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti.
Melalui twitternya @susipudjiastuti, ia mengamini pernyataan Puan.
“Betul Mbak Puan … ayo teriakin yg kenceng .. harusnya PCR tidak boleh lebih dari rp 275.000 …,” tambah Susi Pudjiastuti pada 22 Oktober 2021.
Menurut dr Eva yang aktif mengkritisi kebijakan Pemerintah, dengan digratiskannya tes PCR akan menghilangkan rasa curiga di tengah masyarakat mengenai adanya bisnis sekelompok orang dalam kebijakan wajib PCR ini.
Aroma bisnis terendus masyarakat. Terlebih lagi dalam rilis pemerintah disebutkan bahwa harta pejabat naik drastis di masa pandemi, justru saat
rakyat menderita.