KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) mengimbau masyarakat mewaspadai kembali merebaknya COVID-19 dan menyarankan warga yang sedang flu menggunakan masker sebagai pencegahan penularan berbagai penyakit.
“Walaupun belum ditemukan (kasus COVID-19) di Kotim, penggunaan masker bila sakit dan berada di kerumunan, juga menjaga kebersihan, sangat dianjurkan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi di Sampit, Senin (2/6).
Kewaspadaan terhadap COVID-19 muncul setelah penyakit yang bisa memicu kematian itu merebak di beberapa negara, seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura sejak minggu ke-12 tahun ini. Varian COVID-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hong Kong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1).
Seperti daerah lain, Kotawaringin Timur juga sudah menerima surat edaran Kemenkes yang dikeluarkan pada 23 Mei 2025, ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan provinsi, kabupaten/kota dan direktur rumah sakit di seluruh Indonesia sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap potensi lonjakan kasus baru.
Umar Kaderi mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan situasi secara global dan nasional. Hal ini sejalan dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus COVID-19.
“Kita tetap waspada dan antisipasi melihat perkembangan COVID-19 secara global. Semoga saja tidak sampai menyebar ke Kalteng,” ujarnya.
Saat ini memang belum ditemukan kasus COVID-19 di Kotim. Hanya saja, terdapat indikasi peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) seiring dengan perubahan musim atau pancaroba.
“Ada peningkatan kasus ISPA, tapi data pasti per puskesmas belum kami terima secara lengkap,” tambahnya.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara mandiri, terutama menggunakan masker saat sedang sakit atau ketika berada di kerumunan.
“Kami belum melakukan skrining khusus untuk COVID-19, hanya sebatas memantau perkembangan,” kata Umar Kaderi.
Sumber: ANTARA