Gunung Mas

Bupati Gunung Mas Minta Warga Turut Antisipasi Karhutla

KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong meminta warga setempat turut aktif dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Dalam kurun waktu enam bulan terakhir ada 45 ‘hotspot’ atau titik panas. Pantauan terbanyak di Kecamatan Manuhing Raya, Manuhing, dan Rungan. Untuk itu perlu kolaborasi, termasuk masyarakat untuk mencegah karhutla,” kata dia di Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu (12/7).

Dengan luas wilayah Gunung Mas 10.804 kilometer persegi, kata dia, jika antisipasi karhutla hanya bertumpu pada pemerintah atau satgas tak akan optimal hasilnya.

“Maka peran aktif masyarakat yang tersebar di berbagai wilayah Gunung Mas akan mengefektifkan upaya pencegahan dan deteksi dini karhutla yang dilakukan pemerintah,” katanya.

Dalam rangka kesiapsiagaan terhadap ancaman karhutla, Pemkab Gunung Mas bersama pihak terkait juga telah melaksanakan apel dan gelar pasukan guna memastikan kesiapan personel, anggaran, maupun sarana dan prasarana.

“Saya berharap seluruh instansi dan pemangku kepentingan, mulai dari TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni, Damkar, Tagana serta Relawan Masyarakat Peduli Api, dapat berkoordinasi dan berkolaborasi menanggulangi karhutla,” katanya.

Gunung Mas berstatus siaga bencana karhutla sejak 1 Juli hingga 30 September 2023. Sejumlah hal menjadi perhatian, seperti kesiapan personel, anggaran, sarana prasarana, dan pemetaan daerah rawan karhutla.

Oleh sebab itu, orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Gunung Mas ini, menegaskan apel kesiapsiagaan bukan sekadar seremonial, akan tetapi sarana mengevaluasi kesiapan alat, perangkat, dan personel dalam menghadapi dan mengantisipasi potensi eskalasi atau kenaikan kejadian serta dampak karhutla.

“Prioritas utama kita adalah melakukan pencegahan sedini mungkin supaya tidak terjadi karhutla,” kata Jaya.

Akan tetapi, katanya, jika terjadi karhutla satgas harus sesegera mungkin melakukan pemadaman, saat kebakaran baru terjadi dan belum menjalar serta berdampak ke daerah yang luas.

Jika eskalasi daerah terdampak sudah meluas, katanya, upaya pemadaman akan sulit.

“Dalam upaya pencegahan dan meminimalisir karhutla, sosialisasi bahaya karhutla juga harus dilakukan. Lakukan patroli rutin, pemetaan wilayah rawan karhutla, serta mendirikan pos komando di wilayah yang merupakan daerah rawan bencana,” kata dia. (ANT)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!