KABARKALIMANTAN1, Bengkayang – PT BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bengkayang, Kalimantan Barat, telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 127 nasabah di wilayah perbatasan dengan total mencapai Rp35,8 miliar.
“Jumlah tersebut belum termasuk penyaluran KUR melalui kantor-kantor unit BRI yang tersebar di sejumlah kecamatan di wilayah Bengkayang,” ujar Pemimpin BRI KCP Bengkayang, Vendy Aries Martcahyo di Bengkayang, Rabu (3/12/2025).
Vendy mengatakan penyaluran KUR menjadi salah satu instrumen penting BRI dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha, termasuk yang berada di kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia.
“BRI berkomitmen kuat membantu pelaku usaha berkembang melalui penyediaan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau, pendampingan usaha berkelanjutan, serta penguatan kapasitas UMKM dan digitalisasi,” ujarnya.
Vendy menjelaskan mayoritas nasabah KUR di wilayah KCP Bengkayang bergerak pada sektor perkebunan. Selain itu, terdapat pula debitur yang menjalankan usaha pertokoan sarana produksi pertanian, pengolahan hasil kebun, peternakan, toko sembako hingga usaha kuliner.
Untuk memastikan usaha nasabah tumbuh, BRI melakukan pendampingan rutin melalui kunjungan lapangan. Kegiatan ini mencakup pemantauan perkembangan usaha, identifikasi kendala, serta pemberian solusi yang sesuai kondisi di lapangan.
Menurut Vendy, terdapat sejumlah kendala yang kerap muncul dalam proses pengajuan KUR. Di antaranya legalitas usaha yang belum dimiliki pelaku usaha seperti NIB atau SKU, riwayat kredit bermasalah yang tercatat di SLIK OJK, usaha yang belum stabil atau belum layak dibiayai, hingga ketidaksesuaian data antara kondisi usaha di lapangan dan dokumen pengajuan calon debitur.
“Data yang tidak sesuai atau ketidakjujuran calon debitur juga menjadi hambatan dalam penyaluran KUR. Karena itu kami selalu melakukan verifikasi dan survei lapangan secara ketat,” katanya.
Kemudian untuk memperluas jangkauan pembiayaan, BRI memiliki kantor unit di hampir seluruh kecamatan di Bengkayang.
Pelaku UMKM di wilayah perbatasan dapat mengajukan KUR melalui kantor unit terdekat dan dilayani langsung oleh Mantri BRI.
“UMKM kerajinan tangan di kampung kreatif Sekida dapat mengakses layanan KUR melalui BRI Unit Seluas dan Sanggau Ledo yang merupakan unit terdekat,” ujar Vendy.
Selain layanan kantor, BRI juga mengandalkan jaringan agen BRILink dan layanan jemput bola untuk memastikan pelaku usaha di daerah terpencil tetap mendapatkan akses perbankan.
Ke depan, BRI mendorong peningkatan kapasitas UMKM perbatasan melalui skema KUR berbasis klaster komoditas, transformasi digital melalui pemanfaatan aplikasi BRImo, hingga perluasan pemasaran daring melalui e-commerce.
BRI juga mendorong pelaku usaha mengikuti UMKM Expo BRI sebagai wadah memperluas pasar dan jaringan bisnis.
Selain itu, pelatihan pembukuan, peningkatan kualitas produk, pemasaran digital dan pendampingan legalitas usaha akan terus diperkuat.
“Melalui pendampingan komprehensif ini, kami berharap UMKM tidak hanya memperoleh akses modal, tetapi juga mampu naik kelas, memperluas pasar hingga tingkat nasional maupun internasional, serta mengembangkan usaha secara berkelanjutan,” ujar Vendy.
Sumber : ANTARA


