KABARKALIMANTAN1, Katingan — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Winda Natalia, menyoroti capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 yang masih dinilai belum maksimal.
Menurut Winda, keberhasilan pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan daerah menjadi salah satu indikator penting keberhasilan pelaksanaan APBD.
Meski total realisasi pendapatan Kabupaten Katingan pada 2024 mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun, sebagian besar masih ditopang oleh dana transfer dari pemerintah pusat dan provinsi, seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang terealisasi lebih dari Rp 1 triliun atau sekitar 97,22 persen dari target.
Politisi Partai NasDem ini menekankan, realisasi PAD dari target Rp 117 miliar lebih baru tercapai Rp 68 miliar, atau sekitar 57,79 persen.
“Capaian ini menunjukkan bahwa PAD kita masih jauh dari potensi optimal dan belum ada perubahan signifikan,” ungkap Winda, Selasa (22/7).
Winda mendorong pemerintah daerah untuk berinovasi dalam upaya meningkatkan PAD serta merancang program yang lebih berdampak bagi masyarakat Katingan.
Selain itu, ia menekankan pentingnya langkah strategis untuk mengatasi defisit anggaran 2024, termasuk melalui peningkatan investasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Realisasi PAD yang optimal akan memperkuat kemandirian keuangan daerah sekaligus memastikan program pembangunan dapat berjalan lebih efektif,” pungkas Winda.


