KABARKALIMANTAN1 , PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran menegaskan bahwa Borneo Decafest yang digelar oleh Bank Indonesia bukan sekadar festival biasa, melainkan wadah kolaboratif yang menggabungkan pelestarian budaya lokal dengan semangat transformasi digital di sektor ekonomi kreatif.
“Acara ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan teknologi bisa berjalan beriringan untuk kemajuan masyarakat,” ujar Agustiar saat membuka Borneo Decafest dan Pesona Tambun Bungai 2025 di Duta Mall Palangka Raya, Jumat (24/10/2025).
Menurutnya, Borneo Decafest tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Ia pun mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) Kalteng yang berhasil menyelenggarakan dua kegiatan tersebut secara bersamaan.
“Ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat literasi keuangan digital, memperluas akses pasar bagi pelaku UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis teknologi,” ungkapnya.
Agustiar menilai, transformasi digital kini bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah, BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, dan seluruh pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kolaborasi ini akan mempercepat transformasi digital yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gubernur berharap Borneo Decafest dapat menjadi momentum untuk memperkuat identitas budaya Kalimantan Tengah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.
“Harapan saya, Kalteng bisa menjadi salah satu pusat inovasi di Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Tengah, Yuliansah Andrias, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya membangun kesadaran dan literasi masyarakat agar ekosistem pembayaran digital di daerah ini semakin berkembang.
Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Borneo Digital Economy Creative 2025, yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Borneo Decafest.
“Kami merancang berbagai kegiatan dalam Borneo Decafest untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mempercepat terbentuknya ekosistem digital di Kalimantan Tengah,” jelas Yuliansah.
Acara ini diharapkan mampu memperkuat peran Kalimantan Tengah sebagai daerah yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, sekaligus tetap berpegang pada nilai-nilai budaya lokal. (PSW/KK1)


