KABARKALIMANTAN1, Buenos Aires – Rombongan tim juara dunia Argentina tiba di Buenos Aires, Selasa (20/12/2022) antara pukul 02.00 dan 03.00 waktu setempat atau 12.00-13.00 WIB. Liones Messi dkk. diyakini langsung melakukan pawai ke seluruh penjuru Buenos Aires.
Penerbangan La Albiceleste dimulai dari Doha ke Buenos Aires dengan pesawat khusus yang akan memakan waktu sekitar 21 jam. Pesawat akan berhenti sejenak di Roma untuk mengisi bahan bakar.
Menurut Flight Radar, perjalanan itu tertunda sekitar 2 jam yang berarti kedatangan Argentina akan lebih lambat dari perkiraan semula.
Menurut Diego Ruscitti, jurnalis Todo Noticias, ada juga kemungkinan pesawat akan mendarat di Aeroparque, di kota Buenos Aires, bukan di Bandara Internasional utama Ezeiza.
Saat Argentina memenangkan gelar Copa América pada tahun 2021, tidak ada resepsi resmi untuk para pemain. Namun turnamen yang diadakan satu setengah tahun yang lalu itu berlangsung dalam konteks yang berbeda, di tengah pandemi Covid 19.
Presiden Argentina Alberto Fernandez memilih tidak pergi ke Qatar untuk menghadiri laga final. Dia memilih tinggal di Casa Rosada, kediaman resmi presiden, yang memungkinkan dia leluasa untuk menyapa publik pada hari Senin dan Selasa.
Messi dan rekan satu tim pulang ke Argentina dengan hadiah paling didambakan jutaan rakyat yang tengah dilanda krisis ekonomi. Mereka bergembira, berpesta di jalanan, melupakan kepedihan sehari-hari. Trofi Piala Dunia akan jadi obat pelipur lara bagi mereka.
Fans Argentina memacetkan jalanan selama laga final hingga saat ini. Sentra kemacetan ada di Obelisk di pusat kota Buenos Aires. Semua merayakan kemenangan Piala Dunia Qatar 2022 melawan Prancis.
Drone menangkap kemeriahan tak hanya di ibu kota Buenos Aires, tapi juga di seluruh negeri. Itu melibatkan jutaan orang yang turun ke jalan.
Messi akhirnya memahkotai karirnya yang memecahkan rekor dengan satu trofi yang “hilang” saat ia menunjukkan penampilan yang akan tercatat dalam sejarah Piala Dunia.
Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) mengonfirmasi bintang Albiceleste akan merayakan dengan penggemar di Obelisk. Semua hasil kerja keras tim, tapi ini memang adalah momen Messi.
Tim Prancis pun mengakui hal itu. Namun kegembiraan milih semua orang, bahkan di luar warga Argentina! Namun warga lokal yang paling merasakannya.
“Tentu saja, gelar juara dunia itu yang kita semua tunggu,” kata guru Verónica Silva, 44 tahun, kepada AFP dari alun-alun Plaza de Mayo di pusat Buenos Aires tempat perayaan berlangsung hingga Minggu malam.
“Ini akan berlanjut selama beberapa hari. Dimulai sekarang dan tidak akan berakhir besok, karena mereka tiba besok. Saya kira akan berlangsung lebih lama.”
“Tentu saja kami tidak sabar untuk melihat para pemain, semuanya,” tambah pembersih Rosa Rodríguez, 63. “Ini tim bagus yang membuat kami bangga. Perayaan terbesar adalah saat mereka tiba.”
Akhir Karier
Messi yang kini disejajarkan dengan legenda bola Argentina, Digo Maradona, merespons seluruh antusiasme dengan bijak.
“Saya telah merasakan kekalahan pahit di final 2014 melawan Jerman, tetapi di Piala Dunia ke-5 dan mungkin terakhir bagi saya. Terima kasih atas dukungan dan kepercayaannya,” ujar Messi pada TV Argentina.
“Jelas saya ingin mengakhiri karier saya dengan trofi ini. Saya tidak bisa meminta lebih. Karier saya akan segera berakhir karena ini adalah tahun-tahun terakhir saya. Apa lagi yang bisa terjadi setelah ini?”
Namun dia mengatakan akan terus bersama skuad Argentina beberapa lagi ke depan. “Saya ingin terus mengalami beberapa pertandingan lagi, sebagai tim juara dunia,” tambahnya.
Pemain berusia 35 tahun itu akhirnya bisa mengikuti jejak idolanya, Maradona. Ia juga memimpin timnya dengan jersey nomor 10, seperti Maradona. Ia juga pulang dengan meraih kejayaan Piala Dunia, untuk pertama kalinya sejak dilakukan Maradona pada 1986.
Jutaan penggemar Argentina berbaju biru muda dan putih, kini menyemut di jalanan Argentina. Mereka bernyanyi, “Campeones, campeones!”
Bernyanyilah sepuasnya, para juara!
PAWAI FANS JUARA
