Swalayan UMKM Sampit Bantu Produk Lokal Tembus Ekspor

FacebookWhatsAppXShare

KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Swalayan UMKM Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah membantu produk lokal menjangkau pasar luar negeri atau menembus ekspor, dengan menjadi pintu gerbang produk UMKM setempat “go internasional”.

“Adanya Swalayan UMKM Sampit ini kami berharap pelaku UMKM bisa terus berkembang, karena kami juga sudah ada tim untuk ekspor, jadi swalayan ini bisa menjadi lompatan bagi UMKM lokal untuk go internasional,” kata Pengelola Swalayan UMKM Sampit Sugianto di Sampit, Kamis (30/1).

Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, Sugianto mengajak dan mengimbau para pelaku UMKM di Kotim terus berkarya dan meningkatkan kualitas produk agar usaha yang dimiliki bisa terus berkembang.

Terlebih, ia memaparkan, Swalayan UMKM Sampit bukan hanya sebagai tempat memajang produk UMKM tetapi membuka peluang untuk bisa go internasional, karena mereka memiliki tim yang bisa membantu ekspor produk UMKM ke luar negeri.

Langkah untuk bisa go internasional ini dimulai dengan memperbaiki kemasan produk yang sesuai standar pasar global dan hal ini sudah dilakukan oleh sebagian UMKM.

Bahkan, ada UMKM yang sudah berhasil menembus pasar luar daerah hingga luar negeri, tinggal upaya untuk membuka peluang itu lebih luas bagi pelaku UMKM lainnya di Kotim.

“Insya Allah 2025 ini kami sudah mulai ekspor. Kami juga mengharapkan dukungan pemerintah untuk menyediakan tempat pengemasan seperti rumah kemasan, karena saat ini kami masih memesan dari Jawa. Kalau ada rumah kemasan di Kotim tentu bisa membantu menghemat biaya produksi,” demikian Sugianto.

Pemkab Kotim melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan telah melaksanakan soft opening Swalayan UMKM Sampit sejak 7 Desember 2024, sedangkan Grand Opening direncanakan pada Ramadhan 2025.

Saat ini setidaknya ada 38 pelaku UMKM yang berjualan di tempat tersebut. Swalayan UMKM Sampit terbagi menjadi beberapa, yakni pusat jajanan atau snack, galeri pakaian maupun aksesoris bertema etnik, pujasera dan playground atau area bermain anak.

 

 

Sumber: ANTARA

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *