Soal Luka Sayatan di Tubuh Brigadir J, Ahli Forensik Buka Suara

FacebookWhatsAppXShare

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Kasus tewasnya Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat di Rumah Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo, jadi sorotan publik. Selain tewas ditembak, ditemukan luka sayatan di tubuh korban.

Kejanggalan itu pun disorot setelah pada kondisi jenazah Brigadir J terdapat luka-luka sayatan di bagian wajah, hingga bagian tubuh lainnya. Kabar awal, luka sayatan itu disebut disebabkan proyektil peluru.

Luka sayatan pada jenazah dinilai janggal oleh sejumlah pihak, terutama pihak keluarga.

Menanggapi hal tersebut, Dokter Forensik RSUD Moewardi dan RS UNS Surakarta, Novianto Adi Nugroho, mengatakan memang ada kemungkinan ke arah itu.

Pasalnya, proyektil peluru yang mengenai tubuh korban, meskipun hanya sedikit saja tetap bisa menyebabkan bekas menyerupai luka sayat yang diakibatkan oleh benda tajam.

“Kemungkinan bisa terjadi jika pemukaan proyektil peluru yang mengenai tubuh korban hanya sedikit sekali atau menyerempet. Bekasnya pun juga sangat tipis, mirip luka sayat seperti yang diakibatkan oleh mata pisau atau benda tajam lainnya,” kata dr Novianto, Kamis (14/7/2022).

Lebih lanjut dr Novianto pun memberikan penjelasan lebih detail terkait luka sayat dan luka tembak. Menurutnya, luka tembak dan luka sayat termasuk dalam jenis luka terbuka.

Lalu untuk luka sendiri biasanya dibedakan sesuai dengan jenis kekerasan yang mengenai kulit atau bidang pada tubuh manusia.

Misalnya seperti kekerasan yang dilakukan dengan permukaan benda tajam seperti pisau, maka luka tersebut termasuk luka terbuka yang memiliki ciri-ciri tepi rata dan rapi.

Sementara untuk kekerasan yang dilakukan dengan benda yang permukaan tumpul, maka akan menyebabkan luka terbuka, dengan ciri-ciri tepi luka yang tidak rata.

“Misal kekerasan dengan permukaan tajam seperti mata pisau, maka luka terbuka yang terjadi adalah luka dengan ciri tepi rata dan rapi. Beda dengan proyektil. Permukaannya tumpul. Luka terbuka, bagian tepi luka tidak rata,” terang dr Novianto.

Diwartakan sebelumnya, Polri memastikan luka seperti sayatan di tubuh Brigadir J, bukan dari senjata tajam (sajam).

Hal itu disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/7/2022).

“Kita bukan lihat tapi penjelasan penyidik soal sayatan adalah karena gesekan proyektil yang ditembakan oleh Bharada E ke Brigadir J,” jelas Ramadhan.

Dinas 2 Tahun

Korban adalah anggota Brimob asal Jambi. Ia dinas di Jakarta sebagai ajudan pejabat Polri, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

“Dia ajudan pejabat Polri sudah 2 tahun,” kata Rohani Simanjuntak, pacar korban, Senin (11/7/2022).

Ia tewas dengan kodisi mengenaskan. Dari pengamatan pihak keluarga, terdapat 4 luka tembak, yakni dua luka tembak di dada, 1 luka tembak di tangan dan 1 luka tembak di leher.

Ada pula luka sajam di mata, hidung, mulut dan kaki. Kekuarga tak yakin serpihan proyektil peluru bisa menyebar seluas itu.

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *