KABAR KALIMANTAN 1, Jakarta – Dua hari terakhir ini sebuah selebaran diduga skenario klub Liga 2 yang akan promosi ke Liga 1 musim depan menjadi viral.
Tak disebutkan asal-usulnya, tapi aroma tak sedap itu segera jadi perbincangan di grup-grup Whatsapp (WA) pelaku dan penggemar bola.
Seperti diketahui, dua tim Liga 2 yakni Persis Solo dan Rans Cilegon FC lolos promosi ke Liga 1, sesuai memenangi laga semifinal, Senin (27/12/2021).
Anehnya, sebelum babak 8 besar Liga 2 berakhir, sudah tersebar selebaran berisi skenario 3 tim yang lolos promosi ke Liga 1 tahun 2022.
Di dalam selebaran tersebut dibuat pada 16 Desember 2021 dan sudah dibumbuhi tanda tangan. Nah, babak 8 Besar berakhir pada 23 Desember 2021. Artinya, sepekan sebelum fase 8 Besar selesai, 3 tim promosi sudah ditentukan.
Tentu masyarakat bola curiga adanya permainan untuk meloloskan 3 tim sesuai selebaran tersebut. Ketiga tim itu yakni, Persis Solo, Rans Cilegon, dan Dewa United.
Perlakuan Wasit
Menyikapi dugaan ini, Sekum PSMS Medan, Julius Raja, Selasa (28/12/2021) buka suara. King sapaan akrabnya, mengaku sudah melihat selebaran tersebut.
“Dalam selebaran yang beredar, yang pasti lolos ke Liga 1 antara 2 dari 3 tim yang terdapat pada selebaran itu. Yang jelas, Persis Solo dan Rans Cilegon,” ujarnya.
King mengaku melihat selebaran itu saat putaran babak 8 Besar. “Jadi saya rasa, selebaran yang beredar itu akhirnya sesuai prediksi,” akunya.
Apakah itu dugaan permainan dalam kompetisi Liga 2 memang benar? King sangat hati-hati menjawab hal tersebut.
“Tidak bisa kita bilang dugaan permainan. Tapi kita lihat hasil pertandingan. Sulit nanti. Bagaimana kemarin Dewa United menang atas PSMS Medan karena dikerjai wasit. Jadi sudah ada semacam dalam tanda kutip pesanan sponsor,” terangnya.
Bahkan Dewa United yang level skenarionya Di bawah Persis dan Rans pun mengeluhkan perlakuan wasit. Hal itu disampaikan Kas Hartadi, pelatih Dewa United sesuai dikalahkan Persis.
Namun, King lebih suka Fokus ke tim sendiri. Artinya, dari awal pembentukan tim, semua harus mantap. Mulai dari pelatih, materi pemain, pendanaan dan sponsor, semua harus kuat. “Kalau dana kuat, pasti kita cari pemain dan pelatih berkualitas,” katanya.
Namun sumber redaksi punya analisis lebih tajam. Namun demi keselamatan karier bolanya, ia minta namanya disimpan.
Menurutnya, Persis dan Rans memang dekat dengan penguasa. Persis milik anak presiden, sementara Rans milik Raffi Ahmad, yang juga dekat dengan presiden.
Sponsor untuk kedua klub boleh dibilang melimpah. Tak sulit bagi mereka untuk mengontrak pelatih dan pemain berkualitas.
Bagaimana dengan Dewa United dan AHHA PSG Pati, 2 klub kaya lainnya? Dikatakan status PSG, yang juga dimiliki pesohor Atta Halilintar, berbeda. Jika Raffi Ahmad dekat dengan kekuasaan, Dewa Utd dekat dengan PSSI, Atta tidak.
“Pemilik Dewa United berperan besar menyokong Pak Ibul saat mau naik jadi Ketua Umum PSSI,” ujar sumber itu sembari menyebut angka fantastis.
Kalimat terakhir ini diucapkan jauh-jauh hari, bahkan sebelum Liga 2 bergulir. Sumbernya menurut dia masuk kategori A1.
“Masih ingat kan? Saat baru menjabat, Ketum pernah mengunjungi rumah bos besar yang seluruh keluarga, pengawal, dan ART divaksin khusus. Ya beliau itu?” ujarnya memberi kisi-kisi jawaban.
Tentu saja Ketua Umum PSSI bakal membantah hal tersebut. Namun soal dukungan pihak luar saat mau maju, memang ada, tapi tidak mengikat.
Redaksi sedang berupaya meminta jawaban Ketum terkait hal ini. Hingga berita ini diturunkan, respon belum berhasil diperoleh.