Nasional

Sikat Pungli Rp 835 ribu per Truk, RK Dipuji Netizen

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Netizen dari Bandung memuji Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil alais RK. Mereka bangga memiliki gubernur yang responsif terhadap keluhan warganya, dalam kasus pungutan liar senilai Rp 835 ribu untuk satu truk kontainer.

“Bangga euy punya gubernur yang responsif atas laporan dari warganya. Soalnya, lapor dengan cara nge-tag akun Instagram RK yang berstatus centang biru, lebih cepat dan efektif daripada lapor dengan cara datang langsung ke Balaikota,” komentar Restu Nugraha, warga Cililin, Kab. Bandung, Rabu (18/8/2021).

“Pak RK sungguh cepat tanggap. Beliau kan sadar medsos, sehingga netizen lebih suka melaporkan apa saja yang dirasa merusak citra Kota Bandung atau Provinsi Jawa Barat melalui gubernur langsung,” imbuh Henny Yuliani, warganet asal Ujung Berung, Bandung Timur.

Pungli Berjamaah

Seusai berkoordinasi dengan Polresta Bandung, para pelaku pungli berjamaah itupun disikat. Pria yang juga akrab disapa Kang Emil, itu pun membagikan kinerja aparat di media sosial baik Facebook, Instagram, maupun Twitter, Senin 16 Agustus 2021.

Tak lupa, RK juga mengunggah foto-foto pelaku dan daftar uang yang dipungut secara liar oleh para pelaku di Pasar Caringin. Ia bahkan sempat berseloroh, bahwa salah pelaku dengan jumlah uang barang bukti, bukan dirinya. Namanya saja sama, Ridwan. “Itu bukan saya ya,” kata RK.

Dari kegiatan tersebut telah dilakukan pengamanan terhadap 11 orang dan menyita barang bukti berupa uang tunai dari Pos 1-5, yang bertugas mulai dari preman, petugas pos kebersihan, petugas keamanan atau security, hingga oknum polisi.

Kasus itu bermula kala seorang sopir truk kontainer bernama Angga Dinata mengalami aksi pemalakan atau pungutan liar (pungli) di Pasar Caringin, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung pada  (15/8/2021).

Ia lantas curhat di media sosial, dengan mengunggah foto dan narasi sebisanya.
“Saat saya masuk ke pintu pertama Pasar Induk Caringin diminta uang parkir Rp 415.000. Pintu masuk kedua, diminta lagi Rp 270 ribu,” tulis Angga di laman Facebooknya.

Nah, saat membongkar muatan, tiba-tiba ada polisi datang minta ke dia Rp 100 ribu. Bilangnya uang charge atau apalah, ia tidak tahu. Angga mengaku sempat terlibat adu mulut dengan oknum polisi tersebut. Namun, karena diancam STNK akan ditahan, akhirnya Angga memberikan uang.

“Mau tidak mau saya laporan sama yang punya toko, dikasihlah yang Rp 100 ribu. Polisi mah harusnya mengayomi masyarakat, bukan kayak jagoan pasar, ngetok-ngetok mobil, minta uang,” tulisnya.

Selesai menurunkan barang, Angga kembali didatangi sekuriti pasar dan meminta sejumlah uang Rp 50 ribu. “Ya, Allah. Ada apa ini banyak sekali pungli,” keluhnya.

Tak ayal pihak polisi pun geregetan, lalu menyikat mereka semua. “Kami menindak oknum polisi yang diduga melakukan pungli tersebut. Begitu pula dengan pelaku pungli lainnya. Tak ada kompromi untuk hal itu,” tegas Wakapolrestabes Bandung, Yoris Maulana Yusuf Marzuki.

Kasus ini mirip dengan yang terjadi di Jakarta. Malah para pelaku yang terdiri dari Satpol PP, Dishub, dan BPBD Pelaku Pungli di Exit Tol Kramasan, dipecat semua. Bagus untuk pelajaran ke depan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top