KABARKALIMANTAN1, Doha – Tiap pesepak bola punya selebrasi berbeda-beda. Kenapa striker Belanda, Memphis Depay (28) sering melakukan selebraasi tutup telinga? Itu tak hanya dilakukan di timnas, tapi juga di klub yang ia bela. Ternyata ada alasannya.
Namun sebelum merambah tema tersebut, mari jejaki masa lalu striker gempal yang dikenal sebagai ahli gocek, triki, dan petarung. Pas dengan baluran tattoo di sekujur tubuhnya.
Memphis kecil di sebuah desa di bagian selatan Belanda, Moordrecht. Orangtuanya campuran. Sang ayah berdarah Ghan, Dennis Depay, dan ibunya wanita local Belanda, Cora Schensema.
Nasib Memphis kecil kurang beruntung. Pada usia 4 tahun, arangtuanya berpisah. Ayahnya meninggalkan Memphis dan sang ibu, Cora. Itulah yang memicunya menanggalkan nama Depay sejak 2012, meski nama itu terlanjur tenar bersama populartiasnya di jalur bola.
“So, jangan panggil aku Depay. Panggil saja aku Memphis,” ujarnya saat diwawancarai Marca. “Mama dan aku hidup susah sejak laki-laki itu pergi dari rumah. Aku tak tahu alasannya, tapi hidup jadi tak baik-baik saja sejak saat itu.”
Selebrasi Lain
Terkait selebrasi tutup telinga ketika dia mencetak gol yang jadi trade mark-nya, Memphis akhirnya mengungkapkan alasannya. “Dulu aku hanya ingin fans tahu, aku hanya fokus pada tujuan Olympique Lyonnais,” katanya di laman resmi Ligue1, saat membela Lyon.
Di Ligue 1 Conforama ia telah mencetak 63 gol untuk Lyon. “Ini lebih dari sekadar menunjukkan bahwa aku tidak mau mendengarkan kriti. Jika seseorang mengatakan sesuatu yang menarik, aku yang pertama mendengarkan,” katanya.
Ia juga melakukannya saat membela Barcelona. Di El Barca Memphies tampil 30 kali dengan koleksi 13 gol. Selebrasinya lebih untuk membungkam kritik yang sering di alamatkan kepadanya.
Tapi saat membela Manchester United, ia belum sempat melakukan itu. Soalnya, hanya mencetak 2 gol dari 33 laga. Jadi belum bisa membungkam para kritikus di Liga Inggris. Selebrasinya di Old Trafford lebih standar.
Namun ia lantas menambahkan, itu bukanlah satu-satunya selebrasi yang sering ia lakukan. Ada selebrasi lain, tentu dengan makna yang sama sekali berbeda.
“Ini adalah cara untuk mengatakan aku berada di zona pemenang. Ada selebrasiku yang lain, mengangkat tangan ke langit. Aku membaca Alkitab dan aku mendengarkan Tuhan. Aku berterima kasih kepada-Nya atas dikabulkannya impianku jadi pesepakbola profesional.”
Ronald Koemann, mantan pemain nasional Belanda yang pernah melatihnya di Barcelona menyebut, “Memphis punya segala atribut striker hebat. Kuat, cepat, dan punya skill tinggi. Namun aku menyarankannya akan memperkuat mental. Itu faktor non-teknis.”
Penyanyi Hip-Hop
Ada hal lain yang unik dari Memphis. Selain hari-harinya berkutat dengan bola dan lapangan hijau, ternyata ia juga rajin masuk ke dapur rekaman. Ia ternyata juga mengejar karier sampingan sebagai penyanyi hip-hop.
Pada discography-nya, tercatat Memphis merilis album, “LA Vibes”. Dalam musik video ini ia mengajak Quincy Promes, rekannya di timnas Belanda untuk jadi bintang tamu.
Lagu ini telah ditonton lebih dari 150,000 YouTuber. Pada 27 November 2020, ia merilis album Heavy Stepper. Memphis aktif di dunia Tarik suara pada rentang waktu 2017 hingga 2020. Saat ini ia kualahan membagi waktunya untuk sepak bola, hingga musik agak dia tepikan.
Penasaran? Cari saja kata kunci video musik Memphis Depay.
