KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Puluhan rumah warga Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) rusak diterjang angin kencang saat hujan lebat melanda wilayah setempat, Selasa (35/3), sekitar pukul 05.30 WIB.
“Data awal ada 10 rumah di jalan Kalimantan, empat rumah di kawasan Mendawai dan lima rumah di G Obos,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Hendrikus Satria Budi di Palangka Raya, Selasa (25/3).
Hingga saat ini, pendataan lain masih dilakukan tim sehingga jumlah kerusakan kemungkinan masih bertambah.
Dia menerangkan di antara kerusakan rumah warga akibat angin kencang itu, seperti atap rumah yang terbang dan sebagian lainnya berupa rumah tertimpa atap yang diterbangkan angin tersebut.
“Pada kejadian ini belum ada laporan korban jiwa, namun sejumlah warga mengalami luka ringan akibat tertimpa puing-puing rumah yang terbawa angin,” katanya.
Berdasarkan informasi disampaikan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, katanya, kecepatan angin pada kejadian itu 29 hingga 30 knot sehingga berpotensi merusak bangunan.
“Kejadian cuaca ekstrem ini juga berpotensi terjadi hingga pertengahan April mendatang sehingga masyarakat harus terus mewaspadai anomali cuaca yang ada,” katanya.
Dengan didampingi Camat Pahandut dan Lurah Pahandut, ia juga telah memantau langsung sejumlah wilayah yang diinformasikan terjadi kerusakan akibat angin kencang tersebut.
“Kami juga telah diperintahkan Bapak Wali Kota turun dan mengecek langsung kondisi di lapangan. Saya minta lurah juga mendata warga yang terdampak angin kencang tersebut,” katanya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palangka Raya dan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan untuk melakukan langkah-langkah lebih lanjut.
“Pemerintah melalui Dinsos akan memberikan bantuan bersifat stimulan dan Disperkim mungkin membantu bahan perbaikan bangunan yang rusak atau bentuk bantuan lainnya,” katanya.
Angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang dan merusak tenda-tenda warga yang biasa digunakan berjualan tempat aneka kuliner Ramadhan.
Salah seorang pedagang takjil di Jalan AIS Nasution Kota Palangka Raya Bambang mengatakan akibat peristiwa itu mengalami kerugian sekitar Rp500 ribu.
“Yang hancur itu meja, dekorasi, spanduk, lampu beserta rangkaian kabelnya. Kalau kompor dan lain-lain memang saya bawa pulang,” katanya.
Ia mengatakan berdasarkan komunikasi dengan pedagang lain di grup WhatsApp, total kerugian akibat peristiwa ini mencapai Rp10 juta lebih.
Sumber: ANTARA