KABARKALIMANTAN1, Banjarbaru – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLN UID Kalselteng) mengambil alih “captive power” berdaya 2.770.000 Volt Ampere (VA) PT Arutmin Indonesia yang ditandai dengan penyalaan site keempat di Muara Satui Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel.
Penyalaan site tersebut dihadiri General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin, Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan Agus Tri Suardi, Manajer Projects Maintenance Service PT Arutmin Indonesia Tomy Junaedi, dan Manager Site PT Arutmin Indonesia, Cipto Prayitno saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Jumat (15/9).
Manajer Projects Maintenance Service PT Arutmin Indonesia Tomy Junaedi mengatakan pengambilalihan captive power itu merupakan hal menggembirakan karena memberikan dampak sangat signifikan bagi operasional bisnis perusahaan sehingga menjadi lebih efisien dan efektif.
“Kami ucapkan terima kasih kepada PLN atas pengambilalihannya sehingga kami bisa melakukan penghematan biaya operasional,” ujar Tomy.
Sebelumnya, PLN telah mengambil alih tiga site (lokasi) Arutmin, yakni site Asam-Asam pada 20 Februari 2014, site Kotabaru pada 14 Maret 2021 dan site Kintap (3 November 2021) sehingga total ambil alih captive power PT Arutmin Indonesia sebesar 16.970.000 VA.
“Site Muara Satui ini adalah yang ke empat, namun site Satui sudah beroperasi lebih dari 30 tahun dan akan terus beroperasi hingga 15 tahun ke depan, jadi masih perlu listrik yang cukup lama,” tutur Tomy.
Tomy berharap PT PLN mendukung terus kebutuhan listrik dan menambah listrik untuk kawasan perkantoran, mess, dan workshop dengan daya sebesar 865.000 VA dan penerangan di pertambangan 1.250.000 VA.
“Semoga PLN bersedia menyuplai listrik ke arah tambang kami yang berjarak kurang lebih 30 kilometer dari jalan,” harap Tomy.
General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin mengatakan peresmian dan penyalaan Arutmin site keempat sebagai wujud nyata PLN untuk membutikan pelayanan yang andal sehingga memberikan kepercayaan kepada pelanggan.
“Terima kasih kepada PT Arutmin Indonesia yang mempercayakan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik kepada PLN. Harapannya kehadiran PLN ini akan memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi dan efektifitas operasional perusahaan,” ucapnya.
Dikatakan Joharifin, PLN terus membuktikan pelayanan prima kepada pelanggan sehingga akan terus menjadi pilihan utama untuk solusi energi, apalagi PLN merupakan Strategic Business Partner untuk mengembangkan bisnis PT Arutmin Indonesia ke depannya.
Sebagai informasi, ketersediaan suplai listrik untuk provinsi Kalsel sudah sangat mencukupi dengan rata-rata “reserve margin” sebesar 299 Mega Watt, dan akan terus bertambah hingga mencapai 40 persen setiap tahunnya dari total daya yang ada.
“Untuk kesiapan daya tidak perlu khawatir, PLN terus melakukan penyelesaian pembangunan baik itu pembangkit dan juga gardu induk, sehingga para investor tidak perlu ragu berinvestasi di Kalimantan. Kami siap memenuhi berapa pun kebutuhan suplai tenaga listrik untuk menjalankan operasional industri,” tegas Joharifin.
Hal itu, sejalan visi dan misi PLN, yakni mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjadikan tenaga listrik sebagai media meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, maka PLN terus berupaya maksimal memberikan pelayanan suplai tenaga listrik terbaik bagi pelanggan.
“Bagi perusahan dan industri lain yang menginginkan suplai listrik dari PLN, silakan hubungi kantor PLN terdekat,” tutur Joharifin.
Joharifin menegaskan PLN mendukung operasional perusahaan sehingga dapat fokus untuk mengelola bisnis. (ANT)