Pemprov Kalteng Raih Nilai Tinggi Indeks Energi Positif dalam Budaya Kerja

FacebookWhatsAppXShare

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menoreh nilai tinggi indeks energi positif dalam budaya kerja, mencapai angka 92,4 persen, level sehat dengan kategori A.

Hal ini setelah ACT Consulting International melakukan pengukuran survei indeks BERAKHLAK bagi seluruh Kementerian, Lembaga Pusat dan Pemerintah Daerah seluruh Indonesia.

Wagub Kalteng Edy Pratowo mewakili menerima penghargaan peringkat 1 sebagai Pemerintah Daerah BERAKHLAK kategori “Harmonis” di Menara 165, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2023).

Dari hasil survei yang dilakukan ACT, pegawai di lingkungan Pemprov memiliki persepsi yang positif atas organisasi dan mendukung pencapaian kinerja organisasi.

Survei indeks BERAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) digelar Kementerian PANRB bekerjasama dengan ACT Consulting International sebagai salah satu usaha membangun pondasi karakter dan budaya organisasi yang dapat dijadikan teladan sejalan dengan semangat Reformasi Birokrasi.

Selain pernyataan positif dari hasil analisa votes terdapat juga pernyataan negatif. Ini berdasarkan jumlah votes dan skala prioritas. Analisa tersebut mempersentasikan faktor-faktor yang kemungkinan bisa menghambat kinerja dan produktivitas.

Dari top votes faktor yang menghambat antara lain, berhati-hati dengan votes sebanyak 303, menghindari risiko dengan votes 224, kepemimpinan yang kurang efektif dengan votes 214, pasif terhadap perubahan dengan votes 162, dan mengontrol dengan votes 160.

Sedangkan faktor-faktor yang menghambat seperti di antaranya otoriter, anti kritik, koruptif, kepemimpinan kurang efektif dan silo memiliki nilai skala kurang dari 70.

Menurut Edy Pratowo sejak core value BerAKHLAK diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo 27 Juli 2021 silam, Gubernur Sugianto Sabran beserta dirinya berkomitmen kuat membumikan BERAKHLAK dan #BanggaMelayaniBangsa sebagai employer branding ASN.

“Segala upaya telah dilakukan agar BERAKHLAK tidak hanya menjadi slogan belaka namun merupakan mental model setiap ASN agar menjadi denyut nadi, satunya tarikan napas antara langkah dan perbuatan untuk selalu bangga melayani bangsa, dalam bingkai cita-cita besar BERAKHLAK penuh KEBERKAHAN,” ujarnya. (IST)

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *