KABAR KALIMANTAN1, Kuala Kapuas – Upaya Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam menangani stunting mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui penghargaan yang diserahkan Gubernur Sugianto Sabran.
“Berdasarkan data prevalensi stunting di Kabupaten Kapuas pada tahun 2024 berada di angka 14,29 persen, dan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya,” kata Sekretaris Daerah Kapuas Septedy di Kuala Kapuas, Jumat (6/9).
Menurut dia, kasus stunting telah mengalami penurunan dari tahun 2023 yang berada pada 16,20 persen.
Selaku Ketua Pelaksana TPPS kabupaten, dia mendampingi Penjabat Bupati Kapuas Darliansjah menerima penghargaan tersebut dari Gubernur Sugianto Sabran.
Penyerahan penghargaan dilaksanakan saat peringatan puncak Hari Keluarga Nasional tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang digelar di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.
Informasi ini disampaikan Septedy saat memberikan paparannya pada kegiatan Puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31, Hari Anak Nasional ke-40 dan Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) se-Kalteng.
Menurut Septedy, Kabupaten Kapuas telah melaksanakan intervensi serentak Juni dengan cakupan 100 persen, dan terdapat 28,16 persen balita bermasalah gizi yang harus diintervensi.
“Proses intervensi masih terus berjalan hingga saat ini menggunakan sumber daya yang ada. Namun diakui, keterlibatan seluruh sektor masih menjadi tantangan implementasi ISPS secara berkelanjutan,” kata dia.
Penjabat Bupati Kapuas Darliansjah mengatakan bahwa Hari Keluarga Nasional merupakan momentum yang tepat untuk kembali menguatkan peran keluarga dalam pembangunan daerah.
Momen ini juga menjadi sarana yang tepat untuk menggalang dukungan dan komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung percepatan penurunan stunting.
“Keluarga merupakan penentu dan kunci dari kemajuan suatu negara. Maka dari itu, pemerintah saat ini tengah bekerja keras untuk menyiapkan keluarga Indonesia yang berkualitas dan memiliki daya saing, yang dimulai dari keluarga yang terbebas dari ancaman stunting dengan memperkuat pelaksanaan intervensi spesifik dan intervensi sensitif,” kata dia.
Untuk itu Darliansjah meminta agar dalam pelaksanaan intervensi serentak harus berbasis data yang mudah diakses oleh seluruh sektor mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten.
“Keterlibatan pihak swasta juga perlu ditingkatkan di wilayah operasional, khususnya bagi masyarakat sekitar dalam bentuk bantuan nyata untuk sasaran bermasalah gizi dan berisiko stunting,” demikian Darliansjah.
Sementara itu, tujuan digelarnya rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman pemangku kepentingan dan mitra pendukung terhadap penyelarasan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting serta mengevaluasi kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaan pelaporan Percepatan Penurunan Stunting (PPS).
Pada kegiatan itu diserahkan juga Piagam Penghargaan kepada Pj Bupati Kapuas, Darliansjah atas dukungan dan partisipasi aktif dalam program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana) serta percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kapuas oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
Sumber: ANTARA