Pemkot Palangka Raya Dorong Strategi Adaptif Hadapi Perubahan Iklim

FacebookWhatsAppXShare

KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Lingkungan Hidup bersama Borneo Nature Foundation (BNF) telah menggelar Lokakarya Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, Kamis (24/7/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah nyata memperkuat komitmen bersama dalam menghadapi tantangan iklim yang kian kompleks.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Berlianto, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi multipihak dalam menyelenggarakan kegiatan ini.

Ia menegaskan perubahan iklim sudah memberikan dampak nyata di Kota Palangka Raya, seperti peningkatan suhu, perubahan pola hujan, hingga potensi bencana kekeringan dan banjir.

“Perubahan iklim tidak hanya menjadi ancaman global, tapi telah nyata dirasakan di tingkat lokal. Maka itu, strategi penataan ruang dan pola ruang yang adaptif harus segera diterapkan,” ujarnya.

Menurut Berlianto, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim tidak bisa dilepaskan dari kebijakan tata ruang yang cerdas, penguatan ruang terbuka hijau, perlindungan sempadan sungai, serta pengendalian kawasan rawan bencana.

Ia menekankan pentingnya integrasi aksi-aksi sederhana di lingkungan masyarakat seperti hemat air, penghijauan, dan pengelolaan sampah berbasis rumah tangga.

Berlianto juga menggarisbawahi pentingnya Program Kampung Iklim (ProKlim) yang telah diimplementasikan di Kota Palangka Raya. Hingga 2024, terdapat 24 lokasi Kampung Iklim, terdiri dari 3 lokasi ProKlim Utama, 19 ProKlim Madya, dan 2 ProKlim Pratama.

“Ini adalah bukti konkret bahwa masyarakat mampu menjadi aktor utama dalam menjaga lingkungan. Bahkan Kota Palangka Raya dua kali mendapat penghargaan sebagai pembina ProKlim dari Kementerian LHK,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Berlianto juga mendorong agar hasil lokakarya dapat menghasilkan rekomendasi nyata bagi penguatan ProKlim dan langkah adaptif lainnya, termasuk peningkatan kapasitas masyarakat di tingkat tapak. Ia juga mengajak semua pihak untuk menjadi pelopor gaya hidup bersih, sehat, dan sadar lingkungan.

“Kita tidak bisa menghindari perubahan iklim, tapi kita bisa beradaptasi dan memitigasinya. Mari kita bersatu, bergerak dari lingkungan terdekat kita untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *