Gunung Mas
Pemkab Gumas Berhasil Turunkan Angka Stunting pada 2022
KABAR KALIMANTAN1, Kuala Kurun – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berhasil menurunkan angka stunting pada 2022.
“Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), pada 2021 angka stunting di Gumas sebesar 35,9 persen dan pada 2022 turun menjadi 17,9 persen,” kata Wakil Bupati Gunung Mas, Efrensia LP Umbing di Kuala Kurun, Kamis (23/2).
Dia mengatakan, keberhasilan tersebut berkat komitmen dari pimpinan, kebersamaan maupun kekompakan seluruh tim, sinergi dan kolaborasi yang baik.
Selain itu juga terus digencarkan edukasi dan sosialisasi serta pendampingan yang dilakukan pemerintah melalui petugas secara terus menerus.
Menurut dia, semakin banyak yang terlibat dalam melakukan edukasi kepada masyarakat tentu akan semakin baik. Oleh sebab itu, dia berharap pihak lain, termasuk media massa terus membantu pemerintah dalam memberi edukasi terkait stunting.
Lebih lanjut dia menyampaikan, keberhasil pemkab dalam menurunkan angka stunting pada 2022 lalu membuat Gunung Mas menjadi sampel penelitian yang dilakukan Pemprov Kalteng.
Dalam penelitian tersebut, Pemprov melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“DP3APPKB Kalteng dan BRIN melakukan penelitian tentang keberhasilan dan kegagalan penurunan angka stunting di Kalteng. Yang diambil dua kabupaten tertinggi dan dua kabupaten terendah. Gunung Mas adalah kabupaten yang terendah,” kata Efrensia.
Dia menuturkan, penelitian bertujuan untuk mengetahui kunci keberhasilan sekaligus faktor yang menyebabkan kegagalan dalam menurunkan angka stunting di Kalteng.
Efrensia mendorong tim peneliti menggali sebanyak-banyaknya, baik itu faktor yang membuat keberhasilan maupun kegagalan penurunan angka stunting, sehingga bisa diketahui mana yang harus dilanjutkan dan mana yang harus diperbaiki.
Sementara itu, pada tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, berdasarkan hasil SSGI pada 2022, prevalensi stunting atau gangguan pertumbuhan di provinsi setempat turun sebesar 0,5 persen.
Jika pada 2021 Kalimantan Tengah berada pada angka prevalensi 27,4 persen dan maka usai penurunan itu, angka prevalensi stunting di provinsi setempat pada 2022 turun menjadi 26,9 persen. (ant)