KABARKALIMANTAN1, Muara Teweh – Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) tentang perkembangan era digital melalui implementasi tanda tangan elektronik (TTE) bagi ASN dan perangkat daerah setempat.
“Kami telah uji coba dalam beberapa surat yang diterbitkan secara digital, kami mengakui bahwa TTE dapat berdampak langsung dalam percepatan birokrasi dibanding dengan penggunaan tanda tangan basah secara umum,” kata Wakil Bupati Barito Utara Sugianto Panala Putra pada bimtek TTE di Muara Teweh, Jumat (23/6).
Dia mengatakan salah satu komponen pendukung sistem pemerintahan berbasis elektronik dalam konsep reformasi birokrasi, dengan implementasi TTE tersebut.
Selain tidak lagi terikat waktu dan tempat, menurutnya, TTE juga mampu meminimalisasi penyalahgunaan dan pemalsuan tanda tangan orang yang bersangkutan, manfaatnya lebih cepat, serta lebih aman.
“Namun yang perlu kita sadari bersama, implementasi TTE ini dalam lingkup Pemkab Barito Utara, akan berdampak pada perubahan pola dan kebiasaan dalam alur birokrasi kita,” katanya.
Ia berharap, Dinas Kominfo dan Persandian Barito Utara mengembangkan dan mengintegrasikan TTE ke sistem-sistem lain yang dirasa perlu, terutama yang berorientasi kepada percepatan pelayanan publik.
“Kemajuan teknologi yang sudah tidak lagi bisa kita hindarkan, sehingga aparatur pemerintah daerah siap mewujudkan e-government dalam pelayanan publik menuju Smart City Barito Utara,” ucapnya.
Dia menyatakan teknologi ini mengharuskan pegawai kembali membuka diri dalam arus transformasi digital dan mempertahankan momentum digitalisasi yang telah dibangun bersama, sehingga Smart City Barito Utara dapat segera diwujudkan
Para ASN dan kepala organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkab Barito Utara, katanya, sudah harus mulai membuka diri terhadap perkembangan era digital karena tidak lagi bisa dihindari.
“Sehingga aparatur Pemkab Barito Utara siap mewujudkan e-government dalam pelayanan publik menuju Smart City Barito Utara,” ucapnya.
Ia mengharapkan dampak positif implementasi TTE tidak hanya lingkup Pemkab Barito Utara tetapi juga masyarakat luas melalui integrasi sistem yang berorientasi pelayanan publik.
“Saya berpesan agar inovasi-inovasi digital melalui kolaborasi antar-OPD agar tetap terus digalakkan supaya kita bisa menjaga momentum digitalisasi ini secara terarah, terpusat, dan berkelanjutan,” kata dia.
Wabup Sugianto mengharapkan setelah bimtek birokrasi tidak berbelit-belit, pelayanan dipercepat dengan tetap mengedepankan asas dan kaidah peraturan.
“Bekerja dapat dilakukan di mana saja, kapan saja untuk percepatan pelayanan kepada masyarakat di daerah ini,” katanya.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Barito Utara Mochamad Ikhsan mengatakan transformasi digital sedang diarungi bersama saat ini, sedangkan TTE tersertifikasi sama seperti tanda tangan basah, yakni sebagai tanda persetujuan transaksi dan validasi dokumen.
Dibandingkan tanda tangan basah, katanya, banyak keuntungan didapat ketika menggunakan TTE tersertifikasi, di antaranya efisiensi waktu.
Biasanya, katanya, dengan tanda tangan basah, penandatanganan dokumen kertas memerlukan pengiriman ke pihak lain yang memakan waktu berhari-hari, sedangkan dengan TTE tersertifikasi dalam beberapa menit, bahkan tidak sampai sehari, dokumen elektronik dapat segera ditandatangani dan dikirim sekalipun dari jarak jauh, seperti antarpulau dan antarnegara.
Ia mengatakan kekuatan hukum TTE tersertifikasi setara dengan tanda tangan basah. TTE terbagi menjadi dua, yakni tanda tangan elektronik tersertifikasi dan tanda tangan elektronik tidak tersertifikasi.
Tanda tangan elektronik tersertifikasi adalah tanda tangan elektronik yang menggunakan sertifikat elektronik dari jasa Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) Indonesia yang diakui Kementerian Komunikasi dan Informatika, sedangkan tanda tangan elektronik tidak tersertifikasi dibuat tanpa menggunakan jasa PSrE Indonesia tersebut. (ANT)
