KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya— Atlet panahan Wahyu Retno Wulandari berhasil mempersembahkan medali emas pertama bagi Kalimantan Tengah di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2021, Papua. Wulan merupakan atlet disabilitas polio kaki, yang dibantu tongkat untuk berjalan. Namun tidak menghalanginya untuk berprestasi di dunia olahraga.
Pada pertandingan babak final di nomor recurve women elit open, di Lapangan Panahan Kampung Harapan, belakang Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kamis (11/11l/2021), Wulan berhasil mengalahkan Sriwijayanti asal DI Yogyakarta dengan poin 6-2. Di hari yang sama, Wulan juga berhasil menyabet 1 medali perunggu di divisi recurve elit women.
Sang pelatih Fifin A Hanyi mengatakan, anak besutannya ini baru pertama kali menyabet emas di even olahraga bergengsi antar penyandang disabalitas ini. Saat Peparnas di Jawa Barat, hanya mampu meraih perunggu di divisi standart bow nomor pertandingan aduan 40 meter.
“Anaknya penurut dan disiplin. Mudah menerima dan menyerap arahan pelatih,”kata Fifin yang dihubungi melalui telepon seluler.
Keberhasilan mendapatkan medali emas ini, disambut gembira ofisial, pelatih, atlet dan pengurus National Paralympic Committee (NPC) Kalteng. Bahkan ketua umum, Deasy Olivia Christy dan ketua bidang prestasi, Samani memberikan apresiasi berupa uang tunai dari saku pribadi kepada Wulan.
Hingga kini, kontingen Kalteng sudah meraih 7 medali, 1 emas, 2 perak dari renang atas nama Sandi dan panahan atas nama Hadi Susilo, 4 perunggu dari bulutangkis 3 dan 1 lagi dari panahan.
Cabor panahan masih berpeluang menambah satu medali emas dan satu perunggu karena Fitriansyah dan Hadi Susilo lolos ke final perebutan emas, sementara Deasy Olivia lolos ke final perebutan perunggu. (TVA)
