KABAR KALIMANTAN1, Jakarta – Elektabilitas Anies Baswedan untuk pemilihan presiden atau pilpres 2024 rawan anjlok jika masa jabatan Gubernur DKI Jakarta tidak diperpanjang. Begitu padangan pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, meski relawan Anies berbeda pendapat. Mereka justru senang Anies lengser Oktober.
Ujang memang tak sependapat dengan Jaringan Nasional Mileanies Pusat yang menyebut Anies lebih untung jika masa jabatan tak diperpanjang. Menurut Ujang, Anies bukan siapa-siapa lagi setelah lengser dari jabatan Gubernur DKI Jakarta.
“Kalau tidak ada jabatan, dia tidak akan ada pemberitaan, tidak dapat panggung, ya elektabilitasnya akan turun. Itu teori alamiah,” kata Ujang, Senin (21/2/2022). “Anies tak memiliki partai politik. Anies juga bukan tokoh dengan finansial luar biasa seperti beberapa kandidat presiden 2024 lainnya.”
Ujang berpendapat Anies selama ini begitu diuntungkan dengan jabatan Gubernur DKI Jakarta. Selain dari sisi popularitas, Anies juga untung dari segi finansial.
Anies bisa mendanai operasional timnya dengan membentuk Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Selain itu, Anies punya kuasa terhadap anggaran yang bisa disalurkan untuk berbagai program.
“Kalau dia berhenti, TGUPP yang jumlahnya banyak, yang selama ini tim dia, akan menganggur. Siapa yang mau bayar? Selama ini kan APBD,” ucapnya. “Anies tetap bisa mempersiapkan diri untuk 2024 meski ikut perpanjangan masa jabatan kepala daerah. Saya tak setuju dengan istilah tahanan kota yang dipakai relawan Anies.”
Sebelumnya, Jaringan Nasional Mileanies Pusat menolak masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta diperpanjang. Penolakan disampaikan merespons wacana soal perpanjangan masa jabatan kepala daerah jelang 2024.
Ketua Umum Jaringan Nasional Mileanies Pusat, Muhammad Ramli Rahim, beralasan selama ini Anies sulit diajak berkampanye ke luar Jakarta. Mereka menyebut Anies bagai tahanan kota.
“Khusus untuk Mas Anies, kami sebagai kelompok yang menginginkan beliau memimpin republik ini, justru berharap Mas Anies enggak lanjut lagi untuk jabatan berikutnya atau diperpanjang masa jabatannya,” kata Ramli Rahim.
Menurutnya, Anies bakal memiliki waktu lebih banyak keliling Indonesia. Ramli mengatakan selama ini Anies hanya punya waktu Sabtu dan Minggu untuk berkeliling ke daerah-daerah. Kunjungan itu pun berisiko karena sering digoreng lawan politik Anies.
Ia berpendapat masa jabatan Anies di DKI hingga 16 Oktober 2022 sudah cukup. Menurutnya, Anies telah berbuat banyak untuk membangun DKI Jakarta selama lima tahun.
Ramli mengatakan sudah saatnya Anies untuk mempersiapkan diri menuju Pilpres 2024. Ramli ingin Anies punya banyak waktu luang untuk safari ke daerah demi menggalang dukungan sebagai calon presiden.
“Tidak ada yang harus dilanjutkan di Jakarta. Mas Anies harus naik ke level lebih tinggi sehingga bisa menyelesaikan masalah yang lebih banyak,” ujar Ramli.