KABAR KALIMANTAN 1, Manchester – Klub-klub Liga 1, 2, atau 3 di Indonesia boleh meniru cara Manchester United dalam berbisnis. Dalam tempo cuma 12 jam, MU sukses menjual jersey Cristiano Ronaldo (CR7) senilai Rp 642 muliar.
Dalam bisnis sepakbola, potensi penghasilan klub terdiri dari berbagai sumber. Penjualan tiket pertandingan, sponsor, hak siar TV, juga penjualan jersey alias kostum pemain.
MU tentu tak mau menggadaikan prestasi klub cuma lantaran nama besar. Tapi klub asuhan Ole Gunnar Solksjaer itu juga “menjual” kualitas pemain dan tim.
Faktanya, di setiap klub yang ia bela, Ronaldo selalu menjadi ikon karena gol-gol serta pemecahan rekor. Bahkan di klub terakhir di Seri A, Juventus. Karena itu manajer top Fabio Capello bilang, “Italia harus berterima kasih atas kehadiran Ronaldo. Berkat dia, Seri A yang meredup, kini bergairah lagi.”
Karena itu, keputusan manajemen MU memulangkan CR7 dianggap tepat, sekalipun punggawa Liverpool dan Arsenal mencibir pembelian kembali Ronaldo.
Sasaran kritik tentu pada usia CR7 yang sudah menginjak 36 tahun. Dengan durasi kontrak 2 tahun (plus tambahan opsi setahun lagi), tentu CR7 akan jadi striker MU hingga usianya 39 tahun!
Harga jersey Ronaldo itu dibanderol dari 80 Pounds sampai 110 Pounds atau setara dengan Rp 1,5 juta hingga Rp 2,1 juta. Itu tergantung dari ukuran, untuk anak-anak dan orang dewasa.
Itu artinya, harga penjualan jersey sudah menutupi harga pembelian CR7. Belum lagi sponsor yang mengantri dengan kesepakatan bisnis tiga pihak: klub, pemain (CR7), dan sponsor.
Diawali Zlatan
MU bukan kali pertama mengangkut striker yang dinilai uzur. Zlatan Ibrahimovic juga pernah direkrut dengan usia seperti Ronaldo. Toh MU bisa meraih double winner (Piala Liga Eropa dan Piala Liga Inggris).
Dalam skala lebih kecil, klub-klub Indonesia boleh juga mengkopi cara MU. Jalur prestasi tetap jadi yang utama, jalur bisnis pun harus luar biasa.
