POLITIK

Marak Baliho “Ganjar Petugas Partai”, Gubernur: Cabut Saja

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Sikap patuh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kadang bertolak belakang dengan kebijakannya. Kemarin Ganjar meminta baliho besar yang marak di Semarang dengan memuat foto dirinya bertuliskan “Petugas partai harus nurut. Saya setuju”, agar dicabut.

Pekan lalu ia dijatuhi sanksi oleh DPP PDIP akibat bilang siap maju sebagai Capres 2024. Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, juga disanksi akibat mendukung Ganjar jadi Capres.

Seusai dijatuhi sanksi, FX Rudy seperti menantang partai dengan menggelar HUT Ganjar di Solo. “Ikut sikap Bung Karno. Dukung partai harus siap dipecat, dibully, juga dibunuh. Maksudnya, karakter dan kariernya,” ujar FX Rudy.

Ganjar sendiri menyebut adanya baliho yang tersebar di beberapa sudut Kota Semarang tidak mengantongi izin, sehingga dikhawatirkan merusak citra dirinya dan pemandangan sekitar.

“Nanti mengotori pemandangan. Ada wajah saya. Enggak ada izin. Ya dicopot sajalah,” tegas Ganjar saat ditanya awak media usai menerima buruh di rumah dinasnya Puri Gedeh, Jumat (4/11/2022).

Ganjar juga mengaku tak mengerti asal usul pembuat dan pemasang baliho tersebut. Ia justru baru mengetahui keberadaan baliho dari wartawan yang menghubunginya.

“Aku malah ora ngerti, aku yang ngandani malah sampean itu (Saya malah tidak tahu, tahunya setelah Anda mengabari-Red). Saya baru tahu setelah dikirimi foto-fotonya. Nggak tahu yang buat siapa,” terangnya.

Hingga saat ini, baliho serupa berukuran sekitar 2 meter lebih ditemukan di 4 titik lokasi, yakni Jalan Gombel Lama, Jalan Gombel Baru, Jalan Pawiyatan Luhur, dan Jalan Erlangga. Sementara itu, warga di sekitar lokasi mengaku tidak tahu kapan baliho itu di pasang. Menurutnya, baliho itu baru muncul pagi tadi.

“Kemarin belum ada, tapi tadi jam 09.00 WIB pas buka took, sudah ada,” kata penjaga fotokopi yang enggan disebut namanya, Jumat (4/11/2022).

Mengotori Kota

Sikap Ganjar berpotensi memancing reaksi partai. Seolah, baliho berkonteks “patuh pada partai” telah mengotori kota. PDIP sendiri dikenal sebagai partai yang dinilai merendahkan kader, bahkan setelah naik jadi presiden.

Presiden Joko Widodo pun selalu disebut sebagai petugas partai di muka umum. Ia bahkan dipanggil ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan duduk di kursi kecil, sementara Mega di kurni manajer.

Pemandangan bawah sedang dipanggil atasan itu jadi viral setelah direkam Puan Maharani secara live. Ganjar pun akan bernasib sama, kecuali jika ia diusung 3 partai Koalisi Indonesia Baru, yakni Golkar, PPP, dan PAN.

Isu itu telah mengemuka, dan kali ini Ganjar bersikap lebih berhati-hati, meski sebuah sumber redaksi dari PDIP Jateng yang mbalelo pada DPP menyebut, “Jika tak dapat tiket hingga menjelang batas pendaftaran, Pak Ganjar tak ragu menyeberang. Sekarang cari aman dulu-lah.”

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top