Kotawaringin Timur

Kotim Berupaya Tanggulangi Kurangnya Armada Kapal Hadapi Mudik Lebaran

KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, berupaya menanggulangi kekurangan armada kapal di Pelabuhan Sampit pada musim mudik Lebaran 2023, karena jika tidak dipenuhi, ribuan pemudik terancam tidak terangkut.

“Kesiapan kapal hanya bisa menampung kurang lebih 6.100 penumpang, sementara kalau estimasi kami 10.000 penumpang, maka ada sekitar 4.000 calon penumpang yang tidak ada kejelasan armadanya,” kata Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor saat memimpin rapat gabungan di Sampit, Selasa (4/4).

Menurut Halikinnor, arus mudik di Kotawaringin Timur tahun ini diperkirakan meningkat lantaran sudah tidak ada pembatasan seperti yang terjadi saat kasus COVID-19 masih tinggi.

Prediksi lonjakan pemudik, khususnya melalui Pelabuhan Sampit harus diantisipasi, terutama ketersediaan armada kapal. Jika sampai kurang, dikhawatirkan akan terjadi penumpukan penumpang dan rawan memicu masalah jika ribuan pemudik tidak sampai terangkut.

Halikinnor memerintahkan Dinas Perhubungan berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit untuk mencari solusi masalah kekurangan armada ini.

Dinas Perhubungan diminta berkoordinasi dengan Dinas Pertanian maupun Dinas Tenaga Kerja untuk mendata estimasi jumlah tenaga kerja yang akan mudik. Pendataan khususnya terhadap 53 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang jumlah pekerjanya sangat banyak dan biasanya mendominasi saat arus mudik.

Pemerintah daerah mendukung langkah KSOP Sampit untuk kembali menyurati pemerintah pusat dan perusahaan pelayaran untuk meminta penambahan armada. Kekurangan armada ini harus ada solusi agar calon pemudik tidak sampai telantar.

“Diupayakan dulu KSOP bersurat ke pusat minta penambahan. Jika itu tidak bisa maka kita koordinasi karena biasanya bisa menggunakan kapal milik TNI yaitu kapal perang dipakai untuk mengangkut penumpang. Dulu pernah juga seperti itu,” demikian Halikinnor.

Terkait hal ini jajaran Pemkab Kotim bersama instansi terkait lainnya telah melaksanakan rapat membahas kesiapan penyelenggaraan arus mudik Lebaran.

Sementara itu Kepala KSOP Sampit Miftakhul Hadi mengatakan, jumlah penumpang yang berangkat pada arus mudik melalui Pelabuhan Sampit tahun ini diprediksi sebanyak 8.527 penumpang.

Hal tersebut menjadi perhatian karena berdasarkan penghitungan saat ini kapasitas angkut yang tersedia hanya untuk sekitar 6.100 orang. Jumlah itu terdiri kapasitas angkut kapal milik PT Dharma Lautan Utama sebanyak 2.466 penumpang dan kapal milik PT Pelni 3.680 penumpang.

“Dengan data tersebut otomatis prediksi kita belum tercapai karena jumlah pemudik diperkirakan 8.527 penumpang. Dengan kondisi seperti ini masih berpotensi membeludaknya penumpang. Untuk itu saya masih berupaya untuk mendapatkan tambahan armada dengan bersurat ke pusat,” kata Miftakhul Hadi.

Saat ini pemesanan tiket kapal terus bertambah. Untuk beberapa jadwal keberangkatan kapal milik PT Dharma Lautan Utama dan PT Pelni, pemesanan tiketnya sebagian sudah terisi penuh sesuai kapasitas.

Kondisi ini perlu perhatian karena calon penumpang terus berdatangan ke kantor kedua perusahaan pelayaran itu untuk membeli tiket tujuan Semarang maupun Surabaya.

“Kami akan selalu berupaya dan mohon dukungan juga karena saya juga harus mengirim surat lagi ke pusat untuk menjelaskan kondisi saat ini. Mudah-mudahan kita bisa mendapat prioritas penambahan armada,” demikian Miftakhul Hadi. (Ant)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!