Indonesia

Kasus Match Fixing Perserang, Satgas Mafia Bola “Dihajar”

KABAR KALIMANTAN 1, Serang – Begitu tim Biru Laut Perserang (Banten) melaporkan dugaan match fixing alias pengaturan skor Liga 2, akun IG resmi @satgaspolri_antimafiabola pun dihajar netizen, 28-29 Oktober 2021.

Akun itu terakhir aktif bicara bola pada 18 Februari 2021 atau 10 bulan lalu, saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan surat izin gelaran Liga 1 kepada Menpora Zainuddin Amali.

Nah, 2 postingan terakhir tak ada kaitannya dengan bola yakni gas Elpiji dan lowongan relawan vaksinasi (21/7/2021). Tak ayal, di postingan itulah warganet menumpahkan kritik.

@lexiionn: Dibentuk dan digaji hanya untuk mejeng di lapangan doang.
@rifaistwn1902: Kerja woy kerja. Jangan mejeng di pinggir lapangan doang, kayak orang tiada guna.
@@diaroputra: Kami sudah kerja. Berdiri di pinggir lapangan dan divideo dari belakang, itu juga kerja.
@gumilar_maulana: Kelihatan (akun ini) sudah tidak aktif 14 minggu. Ngabisin anggaran saja.

Masa tugas satgas ini kabarnya sudah berakhir (2018-2020). Namun menurut catatan redaksi Kabar Kalimantan 1, ada kerjasama lanjutan yang diteken Juli 2021. Satgas itu sempat nongol di laga Persis Solo, yang sahamnya dimiliki keluarga Presiden Joko Widodo.

Seperti halnya petugas antidoping, atau petugas kesehatan biasa, akan selalu ada di tiap kompetisi. “Urusan mafia bola kan lebih berat, harus eksis terus, kesannya malah kurang greget,” komentar Eko Haryanto, bonek senior.

Kasus Perserang

Kabar tak sedap tercium pada pertandingan Liga 2 yang dilakukan sejumlah pihak dan melibatkan pemain Perserang, Kamis (28/10/2021).

Bersikap proaktif, Perserang membuat laporan kepada PSSI. Manajemen Perserang bahkan memberhentikan dengan tidak hormat 5 pemain dan seorang pelatih.

Dalam keterangan tertulisnya Manajer Perserang, Babay Karnawi, mengatakan ia mendapat sejumlah informasi, pengakuan, dan barang bukti. Inidikasi pengaturan skor itupun dilaporkan kepada PSSI.

Perserang meminta Badan Yudisial PSSI menindak secara tegas seluruh pihak yang terlibat dalam upaya pengaturan skor ini.

“Sebagai anggota, kami melaporkan agar PSSI melindungi klub, pemain, pelatih dan ofisial Liga 2 dari praktik seperti ini, dengan memperketat pengawasan dalam jurisdiksi sepakbola di Liga 2,” kata Babay.

Menurut Babay, indikasi pengaturan skor ditemukan di sejumlah laga Perserang musim ini. Pelakunya pihak luar, dengan mengajak sejumlah pemain Perserang.

“Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang untuk membuat Perserang kalah dalam laga kontra RANS Cilegon FC, Persekat Tegal, dan Badak Lampung FC,” kata Babay.

Berdasar bukti berikut pengakuan dari pemain dan pelatih, Babay menyebut Perserang Serang telah memecat 5 pemain (EDS, FE, EJ, AS dan AIH) dan pelatih kepala, PW.

“Dengan pertimbangan integritas dan etik, keenam orang itu diberhentikan secara tidak hormat dari Perserang,” jelas Babay.

Kehilangan sejumlah pemain penting, Perserang sangat dirugikan. Namun Babay lebih menjunjung tinggi integritas sepakbola.

Klub asal Serang (Banten) itu ingin memberi efek jera kepada pihak-pihak yang ingin merusak integritas sepakbola. PSSI wajib merespon, sebab bukan tak mungkin, hal sama terjadi di tempat lain.

Squad Perserang Kab Serang

4 MF Abrori Alfian Zain
5 MF Mujiana
6 MF Asry Ibrahim
7 MF Jackson Tiwu
8 MF Egi Melgiansyah
9 FW Riyanto
10 FW Wahyu Saputra
11 FW Ervin Rianto
13 DF Ivan Julyandhi
14 DF Fandy Edy
15 MF Andik Samsudin
16 DF Rio Ramandika
17 MF Hendry Rivaldy
18 DF Idris Afand
19 FW Ade Ivan Hafilah
21 DF Nashoikhul Ibad
26 MF Ajid Saputra
27 DF Riyan Ardiansyah
28 GK Yogi Triana
31 MF Fabio Marko
55 GK Tubagus Safrudin
59 GK Arbia Sutian
79 DF Idang Novriza
88 MF Fahmi Nurcholis
93 FW Aray Suhendri
99 MF Eka Dwi Susanto

Pelatih: Putut Wijanarko

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!