BISNIS

Jual Alat Tes Swab, IRRA Raup Laba Fantastis 841%

KABAR KALIMANTAN 1, Jakarta – Bergerak dalam bidang perdagangan besar alat laboratorium, farmasi dan kedokteran, utamanya alat tes Swab Antigen, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), mencatatkan laba fantastis.

Di tengah pandemi Covid-19, laba bersih IRRA meroket 840,59% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 84,92 miliar pada akhir kuartal III (Q3) 2021. Laba ini naik dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 9,03 miliar.

Menurut laporan keuangan perusahaan yang terbit di laman resmi BEI, kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dan penjualan bersih sebesar 670,14% secara tahunan dari semula Rp 141,06 miliar (30/9/2020), menjadi Rp 1,09 triliun pada 30 September 2021.

Dalam laporan keuangan, IRRA tidak merinci penjualan dari tiap barang yang dijual oleh perseroan. Namun PT Sinergi Utama Sejahtera diketahui menjadi konsumen terbesar dengan kontribusi 32% atau mencapai Rp 349,67 miliar.

Pada awal 2021, dalam keterangan yang terbit di keterbukaan informasi (21/1/2021), IRRA menyampaikan bahwa memasuki minggu ketiga Januari telah berhasil menjual 1,7 juta unit Swab Antigen Test Covid-19.

Untuk penjualan Swab Antigen Test tahun ini perseroan menargetkan menjual 5-10 juta unit, naik 100%-300% dari realisasi volume penjualan tahun 2020 yang hanya sebesar 2,4 juta.

Pada akhir kuartal ketiga tahun ini total aset IRRA tercatat senilai Rp 897,76 miliar, meningkat 67,72% dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 535,27 miliar.

Maju pesat, kini PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) dalam proses akuisisi 51% saham PT Oneject Indonesia (Oneject). Dengan akuisisi, IRRA akan menjadi pemain global sebagai produsen alat kesehatan. Jadi, tidak memenuhi permintaan domestik saja, tapi jadi pemain global.

Proses akuisisi ditandai dengan perjanjian pengikatan jual beli saham bersyarat (PPJB) belum lama ini. Akuisisi tersebut merupakan bagian dari transformasi perseroan untuk menjadi manufacturing high tech di sektor kesehatan.

Oneject adalah produsen alat suntik ADS (Auto Disable Syringe) terbesar di Asia, yang saat ini sudah menjual produknya ke negara-negara di Eropa, Asia, dan juga UNICEF.

“Proses akuisisi selambat-lambatnya selesai pada semester I-2022, sehingga di tahun buku 2022. Untuk akuisisi tersebut, IRRA akan meminta persetujuan pemegang saham untuk menyetujui rights issue dalam rangka pendanaan akuisisi pada RUPSLB pada Kuartal I-2022,” ujar Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk Heru Firdausi Syarif.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!