Nasional
Kampus UI Respons BEM Unggah Meme Puan Maharani
KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Pasca Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI mengunggah meme dalam rangkaian kritik terhadap pengesahan Perppu Ciptaker menjadi UU, Universitas Indonesia (UI) merespons tindakan BEM UI tersebut.
Unggahan meme Ketua DPR Puan Maharani, disikapi Universitas Indonesia, melalui Humas Amelita Lusia. Ia mengatakan sebagai sebuah institusi pendidikan, pihaknya menjunjung tinggi kebebasan dalam menyampaikan pendapat.
“Kami (UI) menjunjung tinggi kebebasan dalam menyampaikan aspirasi. Dalam banyak hal sangat mungkin ada perbedaan persepsi atau pendapat. Kita tidak menafikan hal itu dan menghargai perbedaan yang terjadi,” kata Amelita, Jumat petang (24/3/2023).
Ia mengatakan penyampaian pendapat dan aspirasi harus dilakukan dengan cara yang sesuai adab, budaya, dan peraturan perundang-undangan yang mengikat semua warga negara, termasuk sivitas akademika.
“Walau ada perbedaan, namun pendapat dan aspirasi perlu disampaikan dengan tetap menjaga ketertiban, keamanan, keselamatan, dan kehormatan semua orang,” kata dia.
Meme Tikus DPR
Meme itu berupa animasi yang menggambarkan gedung DPR-MPR. Gedung tersebut retak dan tikus-tikus bermunculan. Di ujung video, ada tikus berwajah Ketua DPR Puan Maharani. BEM UI menyertakan keterangan “DEWAN PERAMPOK RAKYAT”.
“Kami butuh DPR sebagai perwakilan rakyat, bukan sebagai perampok rakyatnya sendiri,” tambahnya.
Perppu Cipta Kerja disahkan menjadi undang-undang oleh DPR kurang dari 2 bulan sejak Surat Presiden (Surpres) dikirim ke DPR pada 7 Februari lalu.
Respons juga datang staf khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini dan politikus PDIP Hendrawan Supratikno. “Narasinya mirip kayak LSM yang didanai asing, juga kelompok anti pemerintah yang dari awal asal bukan Jokowi, biar laku dagangannya di 2024 nanti,” Kata Faldo melalu keterangan tertulis, kemarin.
“Saya ingatkan, jangan sampai gairah atau gelora gigih untuk membela suatu pendirian, tergelincir menjadi umpatan yang mendegradasi esensi tugas mereka. Jangan keluar dari koridor dan etika akademik,” imbuh politikus PDIP Hendrawan Supratikno, yang juga guru Besar Universitas Satya Wacana.
Menanggapi respons negatif dari mereka, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang tak kalah sengit dalam mengeluarkan komentar. “Respons Faldo Maldini jelek, sengaja mengalihkan kita dari topik bahasan tentang Perppu Cipta Kerja,” kata Melki Sedek Jumat (24/3) petang.
BEM UI menyebut Perppu Cipta Kerja inkonstitusional dan tidak sesuai prosedur. “Kritik BEM UI terhadap Ketua DPR Puan Maharani dan Perppu Cipta Kerja harusnya ditanggapi serius oleh pemerintah. Bukan malah sengaja mengalihkan topik,” kata Melki.
Bagi Melki, respons Hendrawan tak jauh berbeda dengan Faldo yang ingin mengalihkan persoalan sesungguhnya. “Pihak yang membentengi buruknya DPR dan pemerintah dari kritik, sengaja menjauhkan kita dari topik bahasan utama yaitu Perppu Cipta Kerja yang inkonstitusional,” ujar Melki.