KABAR KALIMANTAN 1, Jakarta – Dua hal akan dilakukan pelatih Indonesia, Shin Tae Yong (STY). Jika mengincar banyak gol pada leg 2 kontra Cina Taipei, eksekusi bola mati dan finishing touch harus diperbaiki.
Indonesia unggul dengan agregat 2-1 atas Taipei lewat kemenangan pada leg pertama play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 di Buriram, Thailand, Kamis (7/10) malam.
Selain gol Indonesia yang dicetak Ramai Rumakiek menit ke-18 dan Evan Dimas Darmono (48′), sebenarnya ada 2-3 peluang yang mestinya bisa dikonversi jadi gol.
Itu diakui Shin Tae Yong. Timnya harusnya bisa mencetak lebih banyak gol. Tetapi, eksekusi akhir yang kurang matang menjadikan kesempatan Indonesia terbuang percuma di pertandingan ini.
“Menyambut leg kedua, kami harus memperbaiki soal finishing,” kata pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Pelatih yang hampir dua tahun melatih Timnas Indonesia itu juga menyoroti kemampuan pemainnya mengantisipasi atau memanfatkan skema bola mati.
Soalnya, postur pemain Taiwan yang rata-rata lebih tinggi daripada pemain Indonesia. Itu cukup menyulitkan, apalagi saat harus berduel bola-bola atas. Mengeksekusi tendangan bebas pun sulit, sebab “pagar hidup” lawan relatif tinggi.
“Memang, lawan rata-rata lebih tinggi, jadi kami harus persiapkan lebih baik untuk set piece-nya ke depan,” kata eks pelatih Timnas Korsel di Piala Dunia 2018 tersebut.
Dengan agregat skor 2-1, Indonesia minimal harus bermain imbang atau bisa memaksakan kekalahan dengan skor yang lebih besar dari angka kemenangan mereka.
Artinya, Indonesia kalau pun kalah, setidaknya dengan skor 2-3, 3-4 dan seterusnya. Laga leg kedua, Senin besok, 11 Oktober 2021, di Buriram, Thailand, diyakini bakal lebih menegangkan.