KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Legislator Kalimantan Tengah, Hero Harapanno Mandouw, mengingatkan pentingnya memperkokoh persatuan dan semangat gotong royong sebagai modal utama menghadapi berbagai tantangan zaman yang semakin kompleks. Hal itu ia sampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10/2025).
Menurut Anggota Komisi III DPRD Kalteng tersebut, Sumpah Pemuda bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum untuk kembali meneguhkan komitmen kebangsaan serta memperkuat rasa cinta tanah air.
“Peringatan ini harus menjadi refleksi bagi kita semua, bahwa persatuan dan gotong royong adalah kekuatan terbesar bangsa Indonesia,” ujar Hero.
Ia menekankan bahwa generasi muda memiliki peran sentral dalam menjaga keutuhan bangsa. Di tengah derasnya arus globalisasi, keberagaman justru harus menjadi kekuatan, bukan sumber perpecahan.
“Di atas segala perbedaan yang ada, kita tetap harus memegang erat nilai-nilai persatuan. Hanya dengan itu kita bisa menjadi bangsa yang kuat dan dihormati,” tuturnya.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kalteng itu juga menyebut bahwa tantangan yang dihadapi generasi masa kini jauh lebih dinamis dibanding era sebelumnya. Persaingan global menuntut adaptasi cepat, kreativitas, pemikiran kritis, dan kolaborasi yang kuat antar generasi muda.
Karena itu, Hero menekankan pentingnya mempertahankan dan menghidupkan nilai gotong royong sebagai budaya kerja kolektif. Menurutnya, tanpa semangat kebersamaan, sulit bagi bangsa untuk bersaing dalam perubahan yang bergerak begitu cepat.
“Nilai kerja sama dan gotong royong harus ditanamkan sejak dini. Ini bukan sekadar slogan, tetapi modal utama untuk menghadapi era kompetisi global,” tegasnya.
Ia juga mendorong pemerintah daerah agar memberikan ruang lebih luas bagi pemuda untuk terlibat dalam pembangunan daerah, baik melalui kegiatan sosial, ekonomi kreatif, maupun program pemberdayaan masyarakat.
Hero berharap Sumpah Pemuda dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya, berinovasi, dan menjaga harmoni sosial di lingkungan masing-masing.
“Pemuda jangan hanya jadi penonton. Mereka harus hadir sebagai agen perubahan yang membawa energi positif dan semangat persatuan agar bangsa ini semakin maju dan berdaya saing,” tutupnya.
