KABARKALIMANTAN1, Istanbul – Keberhasilan Manchester City memenangi Liga Champions, sekaligus jadi jawaban bahwa Pep Guardiola akhirnya bisa memenangkan kompetisi tersebut tanpa sosok Lionel Messi.
Nama Guardiola langsung melejit sebagai pelatih muda hebat saat membawa Barcelona meraih 6 gelar di musim 2008/2009. Padahal saat itu Guardiola baru promosi jadi pelatih utama setelah di musim sebelumnya menangani tim muda.
Di Barcelona, ia mengukir namanya sebagai salah satu pelatih terbaik di dekade 2010-an. Dua trofi Liga Champions dimenangi Guardiola bersama Barcelona, meski tanpa dilengkapi treble winner di fase berikutnya.
Setelah secara mengejutkan mundur dari Barcelona, Guardiola memilih melatih Bayern Munchen. Di FC Hollywood, Guardiola bisa membawa Bayern merajai Bundesliga namun tidak berhasil membawa klub tersebut memenangkan Liga Champions selama 3 musim ia berada di sana.
Mulai dari momen itulah, anggapan bahwa Guardiola tidak mampu juara Liga Champions tanpa Messi mulai muncul. Anggapan tersebut makin santer ketika Guardiola pindah ke Man City di tahun 2016.
Walaupun bertabur bintang, Man City tak sanggup memenangkan Liga Champions di bawah arahan Guardiola. Padahal, Man City selalu jadi tim yang konsisten tampil apik dari laga ke laga di Liga Inggris sejak Guardiola datang.
Selain itu, pada Liga Champions edisi 2014/15 Barcelona juga meraih treble winner dengan polesan pelatih Luis Enrique. Gelar itu juga tak lepas dari kontribusi Messi. Pendek kata, tanpa La Pulga, sulit seorang manajer membawa timnya juara. Apalagi dengan label treble winner segala.
Kini Guardiola telah membuktikan. Tak hanya lepas dari bayang-bayang sosok Messi, ia juga menunjukkan kepada dunia, timnya tak memiliki ketergantungan pada satu sosok saja. Saat mosnter City, Erling Haaland dikunci, Guardiola mampu memberi solusi.
Laga final Liga Champions kontra Inter dan final Piala FA versus Manchester United adalah bukti tak terbantahkan. Haaland dimatikan, pemain lain yang mengambil peran.
Kini dalam daftar manajer atau pelatih yang mampu meraih gelar treble winner, Guardiola tampak yang paling istimewa. Yang yang baru sekali, Guardiola 2 kali.
Kepastian treble winner terukir setelah Man City menang 1-0 atas Inter Milan di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki, pada Minggu (11/6/2023).
“Sekarang kami meraih treble meski itu bukan penampilan terbaik kami. Saya tidak punya energi untuk memikirkan musim depan. Istirahat dulu, lalu memulai dari nol. Sangat sulit memenangi treble,” ucap Guardiola.