Gerindra Laporkan Baliho Prabowo-Jokowi di Aceh, Dasco: Turunkan Elektabilitas

FacebookWhatsAppXShare

KABARKALIMANTAN1, Aceh – Sekretaris DPD Partai Gerindra Aceh, Safaruddin mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Aceh untuk menindak pelaku pemasangan baliho yang dinilai bisa menjegal Prabowo Subianto menang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baliho tersebut semakin masif tersebar di hampir seluruh daerah di Aceh. Padahal pihaknya tidak menginstruksikan kader memasang baliho tersebut. Di baliho itu, terpajang foto Presiden Joko Widodo dan Prabowo bersalaman, diberi kutipan, “Saya mengakui kepemimpinan kenegaraan Pak Jokowi”.

Menurut Safaruddin, baliho dan spanduk itu tidak berasal dari skenario atau rencana Gerindra Aceh. “Kita enggak tahu ini oknum dari mana, bikin resah. Banyak kader bertanya, sumbernya dari mana, apa agenda dan motifnya,” kata Safaruddin di Mapolda Aceh, Rabu (21/9/2022).

Ia menduga ada aktor intelektual yang mendalangi pemasangan baliho tersebut. Soalnya, meskipun baliho itu dicopot, esoknya muncul lagi di sejumlah titik di berbagai daerah di Aceh. “Kalau kita anggap ada cost politik, berarti cost-nya cukup besar. Ada aktor intelektual sedang menyusup,” katanya.

Menurutnya, baliho itu terpasang hanya di beberapa daerah yang jadi basis suara Prabowo saat Pilpres 2019 termasuk di Aceh, kemudian di Sumatera Barat, Madura hingga Jawa Timur. “Ini kan terkesan ada upaya penjegalan atau upaya untuk mencoba menggiring propaganda terhadap Pemilu yang masih 2024,” ujarnya.

Respon Demokrat

Secara terpisah, Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, merespons kasus baliho Prabowo-Jokowi itu dengan membandingkannya pada isu penjegalan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, maju di Pilpres 2024 yang disampaikan Demokrat. Dasco mengklaim Prabowo juga sedang dijegal untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024.

“Kalau soal penjegalan, bukan cuma ke Anies Baswedan saja. Pak Prabowo juga mau dijegal,” kata Dasco yang juga Wakil Ketua DPR itu. “Baliho-baliho yang bertebaran di beberapa lokasi di Sumatera itu dapat menurunkan elektabilitas Prabowo untuk maju di pencalonan presiden.”

Meskipun demikian, Dasco mengaku partainya tak mau ambil pusing. Ia akan meminta agar pihak berwajib menurunkan baliho-baliho tersebut sebab toh pemasangan baliho bukan atas instruksi partai dan berpotensi menurunkan elektabilitas. “Baliho serupa kini masif di seluruh daerah, membuat rating Pak Prabowo turun. Banyak,” ujar Dasco.

Seorang kader partai lokal Aceh yang enggan disebut namanya sempat menelepon redaksi Rabu malam, salah satu materi pembicaraannnya terkait baliho Prabowo-Jokowi tersebut.

“Iya, saya juga 2 kali lihat, tidak terlalu banyak. Kalau mereka protes rasanya aneh. Bukankah Prabowo ikut gerbong Jokowi, jadi menteri. Kalau takut elektabilitasnya turun gara-gara bareng Jokowi, artinya apa, kita tahu semua. Maysrakat yang dulu pilih Prabowo, tentu kecewa atas sikapnya. Saya salah satunya,” ujarnya.

 

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *