KABAR KALIMANTAN1, Tabalong, Kalsel – Gabungan Kelompok Tani Desa Ampukung Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan melakukan panen perdana sistem pertanian padi apung dari hasil kolaborasi pemerintah provinsi dan kabupaten setempat, Bank Indonesia dan OJK.
Perwakilan Gapoktan Desa Ampukung Rahmani optimistis pertanian padi apung bisa terus berkembang karena telah terbukti bahwa hasil panen perdana varietas Inpari Nutri Zinc mencapai enam hingga tujuh ton per hektare.
“Kami bahagia sekarang bisa dua kali panen dalam satu tahun dan padi apung ini hasilnya sangat menjanjikan,” ungkap Rahmani di Tabalong, Senin (5/5).
Ia pun mengapresiasi semua pihak yang membantu petani Desa Ampukung dalam memanfaatkan lahan lebak terutama saat air dalam melalui pertanian padi apung.
Bantuan penunjang dari Bank Indonesia berupa 1.700 stirofoam, 35.000 pot, 50 kilogram pupuk jenis Nutri Zinc, serta bantuan pupuk jenis urea membuahkan hasil dengan harapan dukungan tersebut terus berlanjut.
Bupati Tabalong H Muhammad Noor Rifani turut hadir bersama perwakilan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel Imam Subarka, perwakilan Bank Indonesia A Donanto H W, Kepala KPPN Tanjung Sigid Mulyadi, Forkopimca Kelua dan pejabat lingkup Pemkab Tabalong.
Rifani meyakini kolaborasi ini efektif memajukan sektor pertanian terutama pemanfaatan lahan lebak atau rawa yang tersebar di wilayah selatan Tabalong.
“Inisiatif bersama ini tak hanya inovasi pertanian di lahan rawa namun mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ucap Rifani.
Ia pun berharap pertanian padi apung bisa dikembangkan di wilayah lain dan Pemkab Tabalong berkomitmen untuk mendukung akses pembiayaan, pendampingan hingga penguatan kelembagaan.
Pertanian padi apung sendiri mulai dikembangkan di Provinsi Kalsel pada 2022, meliputi Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Selatan.
“Kabupaten Tabalong punya lahan yang cukup potensial untuk pengembangan pertanian padi apung karena itu perlu dukungan semua pihak,” ungkap perwakilan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel Imam Subarka.
Sumber: ANTARA