KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Wahid Yusuf mengajak seluruh masyarakat di daerah setempat menanam tanaman pangan lokal guna mencegah terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok agar tetap stabil di pasaran.
“Gerakan menanam pangan lokal di lahan kosong, termasuk di pekarangan rumah, diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok,” kata Wahid Yusuf di Palangka Raya, Kamis (2/3).
Dia menuturkan, beberapa tanaman pangan yang bisa ditanam di pekarangan rumah maupun di lahan kosong milik warga seperti cabai, bawang, sayur-sayuran serta berbagai komoditas lainnya.
“Misalnya cabai rawit mengalami kenaikan yang signifikan di pasar, masyarakat tidak perlu panik karena tinggal memetik saja di pekarangan atau di lahan yang mereka kelola,” katanya.
Orang nomor dua di lingkup DPRD Kota Palangka Raya tersebut juga mengakui, sejumlah kebutuhan pangan di ibu kota provinsi setempat menjelang bulan Ramadhan 1444 Hijriyah mengalami kenaikan.
Meskipun kenaikan harga sejumlah pangan tersebut hanya fluktuatif, namun hal tersebut juga sangat mengganggu masyarakat terutama ibu-ibu untuk kebutuhan dapur serta para pemilik usaha kuliner yang ada di daerah setempat.
“Harga telur ayam broiler semula per bijinya di harga Rp1.800 kini menjadi Rp2.000, sedangkan telur ayam kampung per bijinya dari Rp2.200 kini menjadi Rp2.300. Memang kenaikan ini sifatnya hanya fluktuatif, namun harus tetap diantisipasi,” ungkapnya.
Kabid Perdagangan di Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Palangka Raya Hadriansyah saat dihubungi menuturkan, pada intinya stok bahan pangan di daerah setempat aman menjelang bulan Ramadhan hingga Lebaran.
Hanya saja pada saat ini beberapa komoditas pangan di pasar yang ada di Kota Palangka Raya terjadi kenaikan harga, namun kenaikan itu bersifat fluktuatif saja.
“Harga cabai keriting di Pasar Besar semula seharga Rp35 ribu per kilogramnya saat ini menjadi Rp50 per kilogramnya, cabai rawit merah dan hijau semula di harga Rp55 ribu kini menjadi Rp80 ribu per kilogramnya. Sedangkan untuk harga bahan pangan lainnya masih stabil dan juga ada yang mengalami penurunan namun tidak signifikan,” demikian Hadriansyah yang akrab disapa Adaw. (ant)