KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Sekretaris Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Junaidi, meminta agar upaya pencegahan peredaran narkoba dan judi online (judol) dimaksimalkan oleh aparat penegak hukum dan pemerintah daerah. Ia menilai, kedua permasalahan tersebut telah menyentuh hampir seluruh lapisan masyarakat dan membawa dampak serius, terutama terhadap kehidupan rumah tangga.
Menurut Junaidi, hasil reses anggota DPRD di Daerah Pemilihan I yang meliputi Kabupaten Gunung Mas, Katingan, dan Kota Palangka Raya, menunjukkan bahwa maraknya narkoba dan judi online menjadi salah satu pemicu tingginya angka perceraian. Ia menegaskan bahwa permasalahan ini tidak bisa dianggap remeh karena mengganggu ketahanan sosial masyarakat dan mengancam masa depan generasi muda.
Data dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah mencatat angka prevalensi penyalahgunaan narkoba mencapai 0,70 persen atau sekitar 10.108 jiwa. Angka ini menunjukkan bahwa ancaman narkoba sangat nyata di tengah masyarakat Kalteng. Sementara itu, aktivitas judi online kian sulit dikendalikan, bahkan mulai menjangkiti kalangan remaja dan pelajar.
Junaidi berharap ada kerja sama yang kuat antara aparat kepolisian, BNN, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah dalam menanggulangi peredaran narkoba dan judi online. Ia juga mendorong optimalisasi program edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda dan keluarga, agar memiliki pemahaman yang kuat tentang bahaya kedua aktivitas ilegal tersebut.
Komisi II DPRD Kalteng berkomitmen untuk terus mengawal isu ini dan mendorong penegakan hukum yang tegas dan terukur. Selain itu, pendekatan persuasif melalui pendidikan dan rehabilitasi juga dinilai perlu diperkuat agar penanganan bisa lebih menyeluruh dan berkelanjutan.
Masyarakat juga diminta aktif melaporkan jika menemukan indikasi peredaran narkoba maupun aktivitas judi online di lingkungan sekitar. Dengan sinergi seluruh elemen, diharapkan Kalimantan Tengah bisa lebih terlindungi dari ancaman narkoba dan judol yang merusak sendi-sendi kehidupan sosial. (ADM)