Disdag Kalsel: Nilai Ekspor Produk Kriya Capai 679 Juta Dolar AS

FacebookWhatsAppXShare

KABAR KALIMANTAN1, Banjarmasin – Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan (Disdag Kalsel) mencatat nilai ekspor produk kerajinan lokal mencapai 679 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada 2024.

“Negara tujuan utama ekspor, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Belanda, China, dan Taiwan,” kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Disdag Provinsi Kalsel Sutikno dikonfirmasi di Banjarmasin, Selasa (27/5).

Sutikno mengatakan pencapaian nilai ekspor kerajinan lokal asal Kalsel mengindikasikan kriya dan wastra memiliki daya saing tinggi untuk menarik pasar global.

Menurut Sutikno, Disdag Provinsi Kalsel menekankan strategi desain dan inovasi produk agar hasil kerajinan kriya dan wastra guna menjaga daya saing perajin lokal di pasar dunia.

Lebih lanjut, Sutikno menuturkan produk kriya dan wastra Kalsel memiliki kekhasan budaya dan nilai estetika tinggi, namun perlu dukungan untuk meningkatkan pemahaman perajin terhadap tren global dan strategi desain yang tepat agar layak ekspor.

Sutikno mencontohkan produk kriya dan wastra asal Kalsel yang sudah menembus pasar global, seperti Kain Sasirangan dari Kabupaten Tanah Laut diekspor ke Filipina dan Thailand, serta kerajinan purun diminati pangsa pasar dunia.

Guna meningkatkan daya saing dan pemahaman tren dunia, Disdag Provinsi Kalsel memberikan pelatihan mengenai peluang dan pengembangan desain kriya dan wastra daerah untuk pasar ekspor bagi sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Tujuan kegiatan tersebut menambah wawasan dan pengetahuan pelaku usaha mengenai strategi ekspor melalui pengembangan desain kriya dan wastra,” ujar Sutikno.

Lebih lanjut, menurut Sutikno, kriya dan wastra merupakan dua elemen penting sebagai identitas budaya Indonesia yang mencerminkan keterampilan tangan dan nilai estetika.

Sedangkan, wastra seperti Kain Sasirangan khas Kalsel mengandung filosofi serta simbol budaya yang mendalam dengan desain yang inovatif dan pemahaman pasar yang baik.

“Produk ini dinilai sangat potensial untuk menembus pasar global,” ujar Sutikno.

Sutikno menegaskan, Pemprov Kalsel berkomitmen memajukan ekonomi kreatif daerah dan memperluas akses pelaku usaha lokal bagi pasar dunia sebagai strategi jangka panjang.

 

 

Sumber: ANTARA

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *