Disarpustaka Kapuas Suguhkan Film Sejarah kepada Pelajar

FacebookWhatsAppXShare

KABAR KALIMANTAN1, Kuala Kapuas – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpustaka) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, memberikan pelayanan menarik bagi para pelajar yang berkunjung ke studio mini dengan menyuguhkan film sejarah.

“Salah satu program yang menjadi daya tarik utama adalah pemutaran film sejarah ‘Nyai Undang’ yang ditayangkan secara gratis,” kata Kepala Disarpustaka Kapuas Suwarno Muriyat, di Kuala Kapuas, Kamis (10/10).

Menurut dia, program ini bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal kepada generasi muda, serta meningkatkan minat mereka terhadap sejarah daerah.

“Nyai Undang”, kata dia, adalah film yang mengangkat kisah seorang tokoh perempuan yang memiliki peran penting dalam sejarah lokal di Kerajaan Bataguh.

“Dengan menonton film ini, para pelajar diharapkan dapat lebih memahami perjuangan dan kontribusi para tokoh dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat, terutama di wilayah Kabupaten Kapuas,” katanya.

Disarpustaka Kapuas berharap dengan adanya program pemutaran film ini, para pelajar tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga pelajaran berharga mengenai nilai-nilai kepahlawanan, keberanian, dan pengorbanan.

“Layanan studio mini yang kami sediakan ini didesain dengan nyaman dan modern, sehingga pelajar merasa betah dan tertarik untuk kembali berkunjung,” kata Suwarno.

DIa mengatakan, pemutaran film secara gratis ini juga menjadi daya tarik tersendiri yang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan ke Disarpustaka, sekaligus memotivasi generasi muda untuk lebih sering mengakses literasi dan arsip sejarah yang ada.

Inisiatif ini merupakan salah satu upaya Disarpustaka Kabupaten Kapuas dalam mendukung program literasi dan meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya para pelajar.

“Dengan mengenalkan sejarah melalui media yang menarik seperti film, diharapkan wawasan generasi muda tentang budaya dan sejarah lokal semakin luas, serta tumbuhnya kecintaan terhadap literasi dan apresiasi terhadap sejarah daerah mereka,” kata Suwarno Muriyat.

 

 

Sumber: ANTARA

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *