Indonesia

Dipanggil Komdis, Tertuduh Suap Keberatan dan Berpotensi Melawan

KABAR KALIMANTAN 1, Jakarta – Kasus dugaan pengaturan skor atau suap yang berimbas pada pemecatan 5 pemain dan pelatih Perserang, memasuki babak baru. Ada potensi mereka melakukan perlawanan.

Mereka pada Senin (1/11/2021) sore dipanggil Komisi Disiplin PSSI. Semuanya hadir, yakni pelatih kepala PW dan 5 pemain: EDS, FE, EJ, AS, AIH.

Redaksi Kabar Kalimantan 1 yang kebetulan baru saja keluar dari ruangan Sekjen PSSI, Yunus Nusi, bertemu mereka sekaligus meminta komentar.

Setelah berulang kali menolak berkomentar, akhirnya salah satu mau buka suara. “Prinsipnya kami menunggu hasil pemanggilan Komdis sebentar lagi. Sekarang Coach PW yang sedang mendapat giliran, sudah dari tadi belum keluar,” ujar ES, diamini ke-4 rekannya.

Ketika ditanyakan soal bukti yang dikatakan manajer Perserang, Babay Karnawi, mereka diam. Tapi soal sikap Babay, EJ berkomentar, “Kami keberatan sikap manajer, sebab dia langsung memojokkan kami.”

Pelatih PW juga sempat mengeluh atas sikap Babay. “Saya pernah dipanggil dan memang mengakui, mengetahui kasus itu. Saya waktu itu diam karena tak ingin konsentrasi tim terganggu, apalagi kalau sampai jadi ramai. Posisi waktu itu tim mau bertanding,” komentar eks striker Persebaya itu.

Sebelumnya, Yunus Nusi menyebut memang ada bukti berupa chat WA. “Meski tampaknya bukan berupa pengaturan skor, hanya mengalah karena kabarnya ada kekecewaan kepada tim,” kata Yunus.

Namun ia menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada Komdis untuk mengusut. “Biar nanti Komdis yang menentukan. Mana yang masuk ranah Komdis, mana bagian Satgas Anti Mafia Sepakbola,” sambungnya.

Yunus juga belum berani memastikan siapa saja yang salah. Namun Yunus manggut-manggut saat disampaikan bahwa sebuah sumber redaksi mengingatkan adanya potensi perlawanan.

“Beberapa pemain senior bisa nyanyi. Kan Haji Babay pernah juga terlibat hal seperti yang sekarang dia tuduhkan kepada pemain yang dia pecat. Belum lagi bukti tuduhan itu, kuat atau enggak? Bahaya itu, bisa dituntut balik,” papar sumber redaksi.

Kepada media di Banten, secara terbuka Babay menyatakan tak takut soal kemungkinan adanya tuntutan balik dari eks pemainnya.

“Dengan pertimbangan integritas dan etik, ke-6 orang itu diberhentikan secara tidak hormat,” kata Babay, Jumat (29/10/2021). “Beberapa orang telah menghubungi mereka agar Perserang kalah.”

Dugaan pengaturan skor muncul setelah Perserang kalah 1-4 dari Badak Lampung FC pada laga pekan kelima Grup B Liga 2, Senin (25/10/2021).

Setelah menyelesaikan 5 pertandingan, Perserang duduk di peringkat 4 klasemen Grup B Liga 2 dengan koleksi 4 poin, hasil sekali menang, sekali imbang, dan menelan 3 kekalahan.

Hasil imbang dan tiga kekalahan itu didapatkan Perserang secara beruntun sejak pekan kedua hingga matchday kelima Grup B Liga 2.

Perserang gagal meraih poin penuh ketika berhadapan dengan RANS Cilegon FC (0-0), Martapura Dewa United (0-2), Persekat Tegal (1-3), dan Badak Lampung FC (1-4).

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!