KABAR KALIMANTAN 1, Jakarta – Percaya diri dalam melakukan pembelaan atas berbagai serangan yang dialamatkan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah, dinilai siap bekerja sama dengan Partai Demokrat.
Mantan Wakil Ketua DPR dari PKS itu ikut mengomentari berbagai tudingan miring yang dialamatkan pada Presiden ke-6 RI.
Fahri mengatakan, SBY tak pantas diserang secara brutal oleh pengguna media sosial, sebab setelah memimpin Indonesia selama 10 tahun dan beliau pensiun secara baik-baik.
“Kok aku lihat di TL banyak yang serang pak SBY ya? Kan dia dah pensiun baik-baik kayak aku,” kata Fahri di akun Twitternya, Minggu (31/10/2021).
Fahri meminta agar warganet menghormati para mantan pejabat negara yang mengakhiri pengabdiannya secara baik-baik.
“Kalian belum tentu bisa berakhir baik-baik loh. Bukan nyama-nyamain diri ya. Tapi hormatilah para pensiunan seperti kami ini,” tambah Fahri.
Sebagai anggota DPR RI pada masa pemerintahan SBY, Fahri pun terbuka untuk dikritik. “Daripada kalian serang Pak SBY, serang aku aja. Aku bersedia,” jelas Fahri.
SBY bukan lagi pejabat negara yang harus dikritik karena kebijakannya. Dia telah pensiun dan kini hanya sibuk melukis.
“Kalau mau kritik Pak SBY, paling hanya kritik lukisannya. Itu pun perlu ilmu seni rupa,” tandas Fahri.
Serangan terhadap SBY bermula dari pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, beberapa waktu lalu.
Hasto menilai, SBY hanya banyak menggelar rapat tanpa mengambil keputusan selama 10 tahun memimpin Indonesia.
Setelah Hasto, giliran warganet mengungkit rumah SBY di Jalan Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan senilai Rp 300 miliar.
Rumah mewah tersebut merupakan pemberian negara kepada SBY setelah tidak lagi menjabat presiden.
Namun fans SBY tak kalah banyak dan vokal. “Daripada Hasto urusi Pak SBY, urus petugas partainya sendiri tuh. Banyak rapat, tapi yang ambil keputusan si menteri segala urusan,” sentil Rio AB, seorang die hard Demokrat.
Rio senang jika Partai Gelora kelak menjadi oposan seperti halnya PKS dan Demokrat. Fahri sendiri belum berkomentar soal ini. Berita terakhir justru sebaliknya, Fahri diisukan jadi calon juru bicara Presiden Joko Widodo.