Barito Utara

Bupati Nadalsyah Serahkan AKI 2021 kepada Pelestari Dongkoi Terpilih Barito Utara

KABAR KALIMANTAN 1, Muara Teweh – Bupati Barito Utara (Barut) H Nadalsyah menyerahkan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) tahun 2021 Anugerah Kebudayaan Pelestari Dongkoi terpilih Kabupaten Barito Utara oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud dan Ristek RI) di aula rumah jabatan bupati (Rujab) setempat, Kamis (20/1/2022).

“Saya ucapkan selamat datang kepada kelompok kerja apresiasi Kebudayaan Dirjen Pembinaan Tenaga Kerja dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Bapak Agus Hermanto beserta rombongan di Kabupaten Barito Utara, Bumi Iya Mulik Bengkang Turan yang memiliki arti pantang mundur sebelum berhasil,” kata bupati H Nadalsyah.

Dikatakan Bupati Nadalsyah budaya merupakan identitas keberadaannya harus dilestarikan dan dilindungi agar tidak mengalami kepunahan akibat perkembangan jaman. Hal ini seperti yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Kemendikbud dan Ristek adalah melaksanakan seleksi anugerah kebudayaan bagi para pelestari seni budaya.

“Pada hari ini kita bersama-sama menyaksikan penyerhan penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia kepada salah satu seniwati terpilih Kabupaten Barito Utara yang berprestasi dalam pelestarian Dongkoi,” kata Nadalsyah.

Dikatakannya, bahwa Dongkoi adalah merupakan salah satu warisan tak benda yang merupakan harta warisan leluhur ditanah Iya Mulik Bengkang Turan yang tidak dimiliki oleh daerah lain.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Barito Utara, saya mengucapkan terima kasih dan selamat kepada saudari Irma Iriani pelestari Dongkoi yang telah membawa harum nama Barito Utara di kancah Nasional,” kata bupati yang akrab disapa H Koyem ini.

Semoga kata Koyem prestasi yang diraih dapat menjadi penyemangat bagi seniman seniwati untuk berkarya dan berkreativitas melestarikan seni budaya dan kearipan lokal daerah Kabupaten Barito Utara tercinta.

Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada tim Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Barito Utara yang bekerja keras membina, mendampingi, mengumpulkan serta mendaftarkan para pelestari seniman dan seniwati Barito Utara pada seleksi Anugerah Kebudayaan Indonesia.

“Kepeda Tim dari Kemendikbud Ristek RI, saya juga megucapkan terima kasih telah berkenan untuk hadir secara lansung di Kabupaten Barito Utara Kota Muara Teweh. Inilah daerah kami dengan segenap kearipan lokalnya, budaya pesisir dan pedalamannya serta panorama alam wilayahnya,” ujar orang nomor satu di Barito Utara ini.

Pada kesempatan itu Nadalsyah berpesan kepada insan pelaku kesenian, pelestari kearipan lokal Kabupaten Barito Utara, tetap jaga kelestarian budaya warisan leluhur kita, jangan sampai terhenti sampai generasi ini saja.

“Akan tetapi kita turunkan kepada generasi penerus kita sehingga kebudayaan dan kearipan lokal yang kita miliki di Barito Utara tidak punah dimakan oleh kemajuan jaman dan teknologi,” imbuhnya.

Bupati Barito Utara H Nadalsyah juga menyerahkan Pin Emas dan Piagam Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia, Plakat, dan dana apresiasi Pelestari sebesar Rp 50 Juta kepada Ibu Irma Iriani.

Selain itu juga Bupati H Nadalsyah menyerahkan piagam penghargaan Anugerah Desa Wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI kepada Desa Hajak Kecamatan Teweh Baru serta uang pembinaan kepada seni budaya/hibah kepada sanggar Patung Mira Putut Muara Teweh dan Group Hadrah Mitfahul Jannah Desa Lemo II masing-masing sebesar Rp10 juta.

Sementara salah seorang pengurus Group Hadrah Mitfahul Jannah Desa Lemo II Athink menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Barito Utara, dalam hal ini juga Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olahraga yang telah memberikan bantuan dana pembinaan kepada Group Hadrah Al-Mubarak Miftahul Zannah Desa Lemo II.

“Semoga dapat memberikan motivasi bagi para gemerasi milenial agar lebih memaknai dan menjaga kelestarian budaya hadrah yang diiringi dengan rudad agar tidak punah dan lengkang oleh jaman tetap lestari dan tetap exsis tidak hanya pada saat acara pernikahan di desa-desa saja,” ucap Athing. (.red)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!