KABARKALIMANTAN1, Doha – Laga semifinal Piala Dunia antara Prancis vs Maroko menyimpan kisah sendiri dii antara bintang kedua kubu. Kisah itu milik Kylian Mbappe (23) di kubu Prancis dan Achraf Hakimi Mouh (23) dari Maroko. Apakah bromance dua sahabat itu bakal rusak?
Awal dari persahabatan dimulai saat Hakimi merasa tidak nyaman berada di Paris Saint-Germain seusai menyelesaikan proses transfernya dari Inter Milan. Untungnya ia bertemu Mbappe, yang segenerasi. Mereka memang lahir dari tahun yang sama yakni, 1998.
Ke-2 pesepak bola yang sama-sama berusia 23 tahun itu punya ikatan keluarga dari ras Afrika. Hakimi yang berdarah Maroko, sementara keluarga Mbappe berasal dari Afrika utara, Aljazair.
Pendek kata, mereka makin akrab. Hakimi juga diajari bahasa Prancis oleh Mbappe. Mereka bahkan merayakan Idul Fitri bersama, meski keduanya beda agama. Hakimi penganut agama Islam, Mbappe Kristen. Menikmati masakan dari wilayah Arab jadi hobi mereka.
Mereka kerap memamerkan kebersamaan mereka di media sosial. Tak heran, hubungan bromance Mbappe dan Hakimi jadi terkenal. Hakimi mengaku mempunyai banyak kesamaan selera dengan sahabatnya itu. Terutama soal musik dan video game.
Hadirnya Mbappe membuat karier Hakimi di PSG terasa lebih mudah. “Persahabatan kami berkembang secara alami. Apa yang saya suka, dia juga suka. Kami memiliki kesamaan tentang musik, gim, restoran atau menghabiskan waktu bersama. Ini terjadi di dalam dan luar stadion,” kata Hakimi, dikutip dari Assabah.
“Mbappe banyak membantu saya mempelajari bahasa Perancis dengan baik. Awalnya saya tidak bisa berbicara bahasa Prancis, sekarang lumayan. Saya mencoba meningkatkan keterampilan bahasa ini lewat dia.”
Kekompakan memberikan banyak gol maupun assist di klub mereka, PSG. “Mudah bermain dengan pemain seperti dia,” kata Hakimi tentang Mbappé. Sang striker juga berkata sama tentang sahabatnya. Saat selebrasi gol pun mereka kerap jadi sasaran kamera.
Saat awal 2022 para pemain PSG melakukan tur ke beberapa stadion Piala Dunia, mereka berkunjung ke Education City Stadium. Secara iseng Mbappe bicara pada Hakimi, kelak ia dan timnas Prancis akan bentrok dengan Hakimi sebagai pilar Maroko. Ternyata, pertemuan itu benar-benar terjadi!
Saling Jegal
Lantas, bagaimana jika kini mereka harus saling jegal demi meraih tiket final? Keduanya mengaku akan bersikap profesional. Status tim mereka jelas berbeda. Prancis juara bertahan dengnan segudang bintang, Maroko berlaga di Piala Dunia 2022 seperti dongeng.
Jika Didier Deschamps berpredikat pelatih juara dunia (2018), maka Walid Regragui kurang dikenal. Ia bahkan baru menduduki kursi panas itu selama 4 bulan sebelum Piala Dunia digelar. Ia tergolong masih hijau. Bahkan teman sepermainannya pun masih berlaga, yakni Oliver Giroud.
Toh bersama Hakim Ziyech (Chelsea), Sofiane Boufal (Angers), hingga Yassine Bounou (Sevilla) dan tentu saja Hakimi (PSG), Regragui kini dikenal sebagai peracik tim penjegal para favorit juara.
“Lini serang Les Bleus sangat berbahaya, terutama Mbappe. Tapi saya tidak akan memasang strategi khusus untuk mengurung Mbappe. Cukup pengawalan seperlunya. Tugas itu saya berikan pada Achraf Hakimi,” ujarnya.
“Hakimi lebih mengenal Mbappe daripada saya. Kami tidak akan membuat rencana anti-Mbappe. Soalnya bukan hanya dia saja yang berbahaya, ada pula Antoine Griezmann. Level dia jelas.”
Apa kata Hakimi? Dia mengaku sudah siap untuk menghentikan sahabatnya, Mbappe. Hakimi mengungkapkan hal itu melalui Twitter pribadinya. “Sampai jumpa lagi, sahabatku,” ujar Hakimi di Twitter.
