BPBD Palangka Raya Pantau Lahan Rawan Terbakar di Tiga Kecamatan

FacebookWhatsAppXShare

KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah terus melakukan pemantauan terhadap lokasi rawan terbakar di tiga kecamatan di daerah itu.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya Heri Fauzi di Palangka Raya, Selasa (4/7), mengatakan tiga kecamatan rawan terbakar dan banyak jumlah penduduk itu, yakni Jekan Raya, Sabangau, dan Pahandut.

“Hal ini kami lakukan bertujuan untuk mengantisipasi adanya warga yang melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar,” katanya.

Berdasarkan beberapa pantauan TRC BPBD Kota Palangka Raya melalui patroli ke sejumlah titik, katanya, menemukan lahan yang cukup luas dibersihkan oleh seseorang.

Ia menjelaskan lahan yang sudah dibersihkan tersebut tentunya rawan terbakar, karena ranting dan semak belukar yang sudah dipotong menumpuk sehingga rawan terbakar atau dibakar oleh oknum warga yang memiliki kepentingan pribadi.

“Lahan tersebut kami temukan di kawasan Kelurahan Bukit Tunggal Jalan D.A. Tawa dan di kawasan Jalan Anggrek, dekat Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR),” ucapnya.

Agar di lahan yang sudah dipantau tidak terjadi karhutla, TRC BPBD Kota Palangka Raya akan terus memantau setiap hari. Tim juga akan menanyakan pemilik lahan kosong yang sudah dibersihkan tersebut.

“Ketika ada terjadi karhutla, tentunya pemilik lahan bisa dimintai keterangan siapa yang membakar karena sudah ada aturan larangan untuk membakar lahan dalam kondisi saat ini,” ungkapnya.

Mantan Lurah Bukit Tunggal tersebut, mengatakan meskipun dalam beberapa hari ini cuaca “Kota Cantik” –julukan Palangka Raya– diguyur hujan, tim tidak akan surut dalam melaksanakan patroli dan memantau kondisi lahan di sejumlah tempat itu.

“Sesuai dengan tupoksi dan tugas kami akan terus melakukan patroli ke sejumlah titik, dengan tujuan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan tujuan agar daerah terbebas dari asap akibat karhutla yang bisa merusak kesehatan warga,” katanya. (ANT)

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *