BPBD Kalsel Dirikan Pos Karhutla di Wilayah Rawan Daha Barat

FacebookWhatsAppXShare

KABARKALIMANTAN1, Banjarmasin – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan (Kalsel) memperkuat upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan mendirikan pos lapangan di Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Kalsel Pormadi dikonfirmasi di Banjarmasin, Rabu (26/8), menyampaikan pos lapangan tersebut merupakan kolaborasi lintas sektor mengantisipasi potensi karhutla di daerah yang masuk kategori rawan.

“Kita memberikan dukungan dan memonitor pos lapangan di daerah kategori rawan karhutla,” kata Pormadi.

Pormadi menuturkan Gubernur Kalsel Muhidin menginstruksikan agar BPBD berkolaborasi dengan berbagai mitra dan sektor, termasuk pemerintah daerah kota/kabupaten hingga desa untuk mengantisipasi maupun penanganan karhutla.

Ia menjelaskan personel yang dilibatkan pada pos lapangan terdiri dari unsur pemerintah kecamatan, TNI, Polri, relawan, serta BPBD Kabupaten HSS.

“Sinergi ini diharapkan dapat mempercepat respons terhadap potensi kebakaran serta meminimalkan dampak yang ditimbulkan,” ujar Pormadi.

Selain menyiagakan personel, lanjut dia, pos lapangan juga dilengkapi dengan perlengkapan pendukung seperti peta sebaran wilayah kerja penanganan karhutla, serta laporan harian dan dokumentasi kegiatan.

Sebelumnya BPBD Kalsel memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi karhutla serta kabut asap.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kalsel Gusti Yanuar Noor Rifai mengungkapkan langkah tersebut merupakan hasil rapat koordinasi bersama sejumlah pemangku kepentingan sebagai tindak lanjut Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalsel terkait status kesiapsiagaan.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi itu, kata dia, BPBD Kalsel menentukan lokasi pos komando dan pos lapangan pada beberapa zona strategis.

Menurut dia, zona pertama meliputi pos komando ditempatkan di Bandara Syamsudin Noor, sedangkan zona kedua pos lapangan berada di daerah HSS sesuai arahan pihak terkait.

Keberadaan pos komando dan pos lapangan itu, kata dia, diharapkan mampu mempercepat respons penanganan jika terjadi kabut asap atau peningkatan titik panas.

BPBD Kalsel juga mendapat dukungan pemerintah pusat berupa dua helikopter patroli dan dua helikopter water bombing untuk memperkuat penanganan di lapangan.

“Helikopter ini akan digunakan untuk patroli dan pengeboman air di titik-titik rawan apabila terjadi kebakaran,” katanya.

Sementara itu BPBD Kabupaten Banjar mengerahkan 300 personel gabungan dari berbagai unsur seperti TNI, Polri, BPBD, Dinas Perhubungan, PMI, dan relawan BPK Buser 690, guna menanggulangi karhutla.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Banjar Yayan Daryanto mengaktifkan posko penanggulangan karhutla yang posko induknya berada di BPBD dan empat lokasi pos lapangan di daerah rawan karhutla.

 

 

Sumber: ANTARA

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *