Nasional

Baliho Puan di Semeru: Pencitraan atau Penggembosan? Satpol PP: Turunkan!

KABAR KALIMANTAN 1, Lumajang – Heboh baliho Puan Maharani bertebaran di lokasi bencana Gunung Semeru, Lumajang (Jatim), mendapat tanggapan beragam. Ada yang bilang pencitraan, namun ada pula dugaan itu upaya menggembosi Puan. Satpol PP tetap menurunkan baliho Puan.

Koordinator Presidium Pusat Poros Prabowo-Puan, Andianto, meyakini pemasangan baliho bergambar Puan bukan dilakukan pihak relawan.

“Bisa jadi tindakan yang kurang empati itu, dalam rangka menggembosi Puan terkait kontestasi capres 2024,” kata Andianto.

Baliho Ketua DPR itu memang sempat ramai di media sosial. Dalam 2 pekan terakhir baliho tersebut tampak bertebaran di desa-desa terdampak erupsi Semeru.

Bersamaan dengan itu, banyak pasokan beras dalam kemasan dengan foto Puan. Pengurua PDI Perjuangan Lumajang, mengaku tak tahu menahu soal baliho dan beras Puan.

“Pemasangan baliho bukan dari DPC PDIP Lumajang, namun dari relawan dan tidak ada izin ke kami maupun ke pihak lain,” kata Ketua DPC PDIP Lumajang, Solikin, Kamis (23/12/2021).

Saat menyambut kedatangan Puan ke Lumajang, Senin (20/12), PDIP Lumajang hanya mendirikan 3 posko bantuan. Tak ada baliho Puan yang dipasang, hanya ada banner PDIP.

Solikin tak keberatan jika baliho Puan yang tadinya tersebar di sejumlah titik dekat lokasi terdampak Semeru, kini diturunkan oleh Satpol PP dan polisi.
“Tidak apa-apa dicopot, wong itu pemasangan tidak konfirmasi kepada kami,” ucapnya.

Menurut Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kabupaten Lumajang, Didik Budi Santoso, penertiban itu dilakukan lantaran baliho Puan tak memiliki izin untuk dipasang di wilayahnya.

“Baliho yang diturunkan itu terpasang mulai dari titik pengungsian di Kecamatan Candipuro, sampai ke arah Desa Sumber Wuluh hingga Dusun Kamar Kajang,” ujar Didik.

Dalam penertiban itu, Satpol PP Lumajang telah mengamankan 33 lembar baliho bergambar Puan berukuran besar. Pihaknya akan terus menyisir ke lokasi-lokasi lain.

Ihwal siapa pihak yang memasang baliho Puan, Didik mengaku tak tahu. “Kami koordinasi dengan PDIP. Katanya ini murni relawan. Pokoknya, yang tidak berizin kami tertibkan,” ujar dia.

Klarifikasi Fraksi

Namun belakangan teruangkap,
seluruh anggota DPR dari Fraksi PDIP memang diwajibkan memberikan bingkisan sembako dengan foto Puan.

Bingkisan diberikan kepada masyarakat selama masa reses. Selain gambar Puan, foto anggota yang membagikan juga bisa ditempatkan di sembako itu.

“Dibuat seragam dengan foto Mbak PM (Puan Maharani) sebagai ketua DPR/pembina fraksi, dan foto anggota yang bersangkutan,” ujar anggota Fraksi PDIP DPR, Hendrawan Supratikno, kepada wartawan, Kamis (23/12/2021).

Sebanyak 128 anggota Fraksi PDIP wajib membagikan sembako di dapil masing-masing dengan tas bergambar Puan. Sembako harus diberikan langsung oleh tiap anggota dan disebut sebagai ‘Sumbangan Puan Maharani’.

Hendrawan mengatakan kali ini pihaknya menyalurkan sembako secara serentak. Penyerahan sembako rencananya dilakukan pada 25 Desember 2021 sampai 5 Januari 2022.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!