KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya — Sejumlah atlet asal Kalimantan Tengah yang meraih medali di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, mempertanyakan kepastian bonus yang dijanjikan kepada mereka. Apalagi hingga kini mereka belum tahu nominal yang akan diterima.
Mereka menanti bonus uang yang dijanjikan oleh sejumlah pihak baik Pemprov dan KONI Kalteng ataupun Anggota DPR RI Agustiar Sabran, saat mendapatkan medali di ajang olahraga empat tahunan tingkat nasional yang digelar 2-15 Oktober ini.
Sebab perjuangan sebagai atlet membawa harum nama Kalteng di ajang olahraga tingkat nasional, bukan sesuatu hal yang mudah sehingga patut diberikan apresiasi atas keberhasilan yang diraih.
Bagi mereka, bonus sangatlah penting karena yang paling utama untuk menyambung masa depan dan modal hidup dikala pensiun sebagai atlet. Hal ini diungkapkan Agunawan salah satu atlet dayung yang pensiun usai PON Papua.
“Saya dan teman-teman, ada yang sudah pensiun dan tidak bisa bermain lagi di PON berikutnya dikarenakan batas usia. Cabor dayung tentu sudah tidak sabar dan selalu bertanya-tanya kepada pengurus kapan bonus bisa diterima,”kata Agunawan, Rabu (27/10/2021).
Agunawan bersama rekan-rekannya berharap Pemprov Kalteng tidak menutup mata atas hasil jerihpayah para atlet yang telah meraih medali. Namun mirisnya, untuk bonus dan nominal yang akan diberikan mereka tidak pernah tahu.
Sebenarnya mereka berharap usai mendapatkan medali emas, langsung disawer seperti kontingen lain. Memang saat itu mereka foto dengan memegang tulisan bonus Rp 110 juta, tetapi hingga kini tidak ada realisasi.
Linda Lestari, atlet panahan yang menyumbangkan dua medali perunggu juga mempertanyakan kepastian bonus seperti yang telah disampaikan saat pelepasan kontingen PON ke Papua, di Halaman Isen Mulang Rujab Gubernur Kalteng.
Bahkan sebelum bertanding Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kalteng, menyakinkan bonus akan diberikan Agustiar Sabran jika berhasil meraih medali. Tetapi sama halnya dengan atlet dayung, hingga kini tak kunjung diterima.
Mereka berharap bonus tidak terlambat diberikan seperti 2016 lalu, setahun setelah PON. Selain itu ada peningkatan dalam pemberian bonus jangan seperti bonus PON tahun 2016 lebih kecil dari bonus PON 2012.
“Kalau bisa Pemprov memberikan bonus bisa sama seperti daerah lain, yang standar dan sangat layak atas pencapaian atlet untuk Kalimantan Tengah,” imbuh mereka.
Sementara itu, atlet atletik Eko Rimbawan memang belum mendapatkan bonus dari Pemprov dan KONI Kalteng seperti rekan-rekannya sesama atlet peraih medali. Akan tetapi ia dapat sedikit bernafas lega, karena saat ia meraih medali, Ketua KONI Palangka Raya Karuhei, sekaligus pelatihnya, telah memberikan bonus jutaan rupiah. (TVA)